Sabtu, 01 Juni 2013

Disappointed

...................................................................................................................................................................


"Cita cita saya dari dulu memang menjadi seorang guru. Dan sudah jalannya saya masuk ke universitas pendidikan negeri, di Bandung. Dan akhirnya penantian menjadi sarjana pendidikan selama 4,5 tahun tercapai. Gelar S.pd sudah dikantongi. Namun apalah daya, peraturan melamar menjadi guru sepertinya jauh api dari panggang. Persyaratannya semakin rumit. Saya sarjana baru, susah untuk melamar pekerjaan. Apalagi harus mengabdi selama 5 tahun baru boleh mendaftar mengikuti PPG, dimana PPG adalah syarat menjadi guru (PNS). Rasanya kok miris sekali, serasa hancur impian saya. Apa guna saya belajar di bidang pendidikan selama ini jika lulusannya di setarakan dengan jurusan non pendidikan lainnya, dan harus mengikuti PPG dengan syarat harus memiliki Nomer Unik Pegawai atau apalah itu. Sedih rasanya jika Akta IV saya tidak di akui dan di sejajarkan dengan lulusan non pendidikan lain yang jumlahnya lebih banyak daripada sarjana pendidikan itu sendiri.

Selain mengabdi selama 5 tahun, PPG juga bisa diikuti oleh orang-orang yang mengikuti program SM3T. Program ini pun tidak terasa gaungnya. Bagaimana cara kita mengikutinya? Jika seperti ini caranya, saya menyesal mengambil keguruan, tidak adil rasanya peraturan ini. Adakah cara lain agar kami tidak terasa seperti disisihkan? Ijasah kami masuk perusahaan tidak diterima karena gelar 'pendidikan'nya. Namun jika ingin menjadi tenaga pendidik pun susahnya minta ampun. Ya sudah jumlah pengangguran kian membengkak. Jangan salahkan sarjana, salahkan yang membuat sistem dan peraturannya.

Mungkin jalan ini adalah jalan untuk menghasilkan tenaga pendidik yang berkualitas dan profesional, namun cara ini tidak efektif dan efisein menurut saya, Jujur saya keberatan jika gelar pendidikan saya disejajarkan dengan yang lain. Saya harap pihak pihak yang terkait bisa mempertimbangan pemikiran saya, saya hanya ingin menjadi guru, yang katanya pahlawan tanpa tanda jasa." 


-Tulisan dari Para Sarjana Pendidikan Saat Ini.