Minggu, 22 Mei 2016

Sopan Santun Berhutang

Hallo Readers, 

terasa lamaa banget dari last post (iyalah dari Januari sekarang udah akhir Mei).. baru sempat nulis lagi...

Kendala nulis lagi itu lumayan berat, mulai dari waktu, bahan tulisan, atau kadang rasa males yang udah kronis banget. Capek kerja seharian, bikin badan dan otak capek. Rasa males tumbuh deh dan ga mau beranjak dari nyamannya kasur dan empuknya bantal. Bandung juga lagi melankolis. Bentar hujan, bentar panas, bentar mendung, hujan - panas - hujan. Bikin betah depan laptop (tapi bukan buat nulis)  sambil nonton film atau streaming youtube. semua alasan yang disebutkan adalah dusta, males adalah kunci utama ga pernah nulis selama berbulan-bulan.

Ngomong-ngomong tentang youtube, channel yang aku tonton random banget, mulai dari The Ellen Show, Jimmy Fallon, nontonin anaknya Gigi RafiHollywoodlife, atau acara-acara gosip yang direkomendasiin sama youtube. Pilihannya banyak, karena saya jarang nonton tv (susah sinyal di kamar) so, lebih banyak streaming berita atau baca berita online di situs portal berita. Asik juga sih, karena di youtube banyak pilihannya. Kita ga mesti nonton sinetron atau drama-drama basi di tv. But, streaming ini butuh pengawasan orang tua ya. Hal-hal di youtube cenderung bebas dan banyak konten dewasanya jadi para ayah dan bunda dirumah harus 100% aware dan waspada pada tontonan anak-anak kalian. 

Well, back to our topic. Seperti judul yang tertera, Sopan Santun Berhutang. Kenapa saya buat post ini, karena ini pengalaman pribadi hahaha. Dan mungkin ada yang berpikiran sama dengan saya. Sukur-sukur kalo ada yang punya utang lagi baca post ini dan mau mikir dari sisi positifnya.

Ada yang bilang kalau, kepercayaan itu mahal harganya.


Ketika seseorang - bukan rentenir atau badan keuangan ya guys, ya misalkan temen lo, tetangga lo, atau bahkan sodara sekandung lo - berani ngasi minjem uang ke elo, dalam arti lain mereka udah percaya lo bisa balikin uang mereka. Minjemin berarti percaya. Percaya dan kasian sih sebenernya. Dari point ini aja, kalian pasti ngerasa berterima kasih banget udah dibantu pas saat butuh-butuhnya. Ya masa dong kalian pinjem uang pas lagi banyak duit, itu sih konyol ya..

Kita berbicara masalah berhutang dalam lingkup kecil dan sederhana ya. Bukan hutang besar dan prahara hutang yang rumit.

Pernah ga sih kalian, di datengin temen atau cuma di chat aja, dimintain bantuannya sama temen / sodara deket gitu? Rasanya tuh kasian dan pengen bantu kan. Selama kita masih bisa bantu, kita usahain deh.. Ya seperti kisah si Nona sama Noni berikut...

Suatu malam di tempat makan pecel lele pinggir jalan.

Pesan masuk di hape Nona. Pesan dari Noni, teman seangkatan kuliah.

say, kamu mau bantuin aku gak? aku boleh pinjem uang dulu? 1jt aja. bulan depan gajian aku ganti..

PING

PING

PING

PING

PING

Karena terganggu, Nona yang lagi kelaperan mau makan pun nyempet-nyempetin baca dulu chat dari Noni.

Sambil baca chat, Nona mikir. Uang simpenan dia aja cuma 500 ribu. Belum uang jaga-jaga kalo sakit atau kalau uang gaji emang bener-bener habis. Jadi Nona bales begini,

sorry say, kalo 1juta ngga ada. kalau 300rb aku ada. gmn ?

Noni bales.

gitu ya.. ya udah say ga papa. aku pinjem 300rb yaa.. boleh sekarang di transfer ke rekening aku ?? urgent banget say...

Ngerasa urgent, Nona pun langsung minta pacarnya untuk ngebut naik motor dan anter ke ATM karena ga bisa mobile banking (kuota internet sekarat).

Melesat di bawah hujan rintik-rintik, naik motor yang berdecit-decit, mencoba secepat mungkin sampai ke ATM yang letaknya cukup jauh dari tempat makan.

Setelah beres mentransfer, Nona membalas chat Noni "sudah di transfer ya say" sambil mengelap tetesan hujan di alis matanya.

Setelah lama berselang, Nona yang sudah mau terlelap tidur mendengar suara pesan masuk.

thank you saaaay, bulan depan yaa aku pasti bayar kok *smile* *kiss* *hug*

Nona menjawab singkat karena mengantuk "Ok say"


Setelah satu bulan berlalu, Noni tidak juga mengontak Nona. Nona bersabar sampai tanggal gajian pun terlewat. Gajian sudah terlewat 2 minggu, Nona juga belum mendapat kabar dari Noni. Padahal di post IG dan Path, Noni sering jalan-jalan dan makan di tempat-tempat gaul dan lumayan mahal. 

"Hmmm.. apa maksudnya yaa si Noni " gumam Nona.

Karena Nona tidak mau berburuk sangka, jadi Nona tidak komentar apa-apa. Sampai suatu hari, karena Nona butuh banget uangnya, jadi dengan malu dia chat Noni.

Hi say. Gimana? apa sudah gajian? mmm.. sorry tp aku butuh banget uang yang kemarin, boleh aku ambil ya? 

Dengan gelisah si Nona menunggu kabar dari Noni, takut sahabatnya sakit hati atau merasa terhina saat ditagih. Lama berselang, 1 jam, 2 jam, 3 jam, sehari, 2 hari sampai 5 hari tidak ada balasan apa-apa.

Mulai khawatir, Nona kemudian mengecek social media Noni, memastikan sahabatnya baik-baik saja. Yah, nyatanya semua baik-baik saja. Post Noni 5 hari ini selalu sedang di kafe atau di kantor. Selfie dan wefie juga di post dengan teman-teman dan pacar.

Mulai kesal dan penasaran apa sebenarnya yang membuat Noni tidak merespons pesannya, akhirnya Nona membuat komentar di salah satu post IG nya Noni.

"say, LINE ku masuk ga ya? aku LINE lho dari kemarin.."

Dan seketika LINE Nona berbunyi.

ya ampun say, maaf ya kemarin hape aku rusak jadi aku ngga bls..
say maaf ya, uang kamu aku balikin bulan depan, bulan ini lagi banyak pengeluaran
maaf banget ya..

Nona yang bingung membaca pesan itu, mengingat kembali perjuangannya mentransfer uang untuk sahabatnya, yang katanya urgent itu.. 

Rasanya kaya dicubit pake tang, saaaaakiiittt banget.. 


Dan bulan kedua berlalu, bulan ketiga berlalu, sampai Nona males menghitungnya. Pikirnya dalam hati, kalau memang Noni sengaja mengulur-ulur waktu atau berniat tidak membayar, biarkan saja, mungkin Allah akan mengganti dengan yang lebih baik. walaupun sebenernya ngga ikhlas dan kesel setengah mati.

Dari cerita di atas ada beberapa point yang bisa di ambil ya guys, sebagai yang ngutang atau yang memberi hutang harus ada sopan santunnya. Monggo di simak :

  • Saya kira di sini Nona cukup sopan namun terlalu lemah. 
  • Sebagai Pengutang penting untuk jujur, kapan bisa mengembalikan uang pinjaman. Jangan menunda-nunda, mentang-mentang sahabat atau saudara sendiri bisa kapan saja mengembalikan.
  • Jika terpaksa sekali tidak bisa mengembalikan pinjaman tepat waktu, please banget kabari ke tempat pinjam kamu, bahwa kamu tidak bisa mengembalikan uang tepat waktu karena alasan yang urgent, bukan alasan mengada-ada apalagi lost contact sama sekali, ngga bales sms/chat, ga bisa di telpon.
  • Sebagai penagih yang penuh perasaan, kadang ada rasa ngga enak atau ngga tega kalau mau nagih. Kalian harus tau, nagih utang itu ga enak, beban moral cuy. Kesannya tuh maruk uang banget, padahal kalian tau, kadang yang nagih juga punya kebutuhan atau lagi bokek.. Apalagi kalo urusannya sama saudara. Beuh, beban cuy. Contoh nih, adik ane minjem duit dari februari, dikit sih cuma 200rb. Maret berlalu begitu saja, kata dia uangnya dia pinjemin lagi ke sahabatnya dan sahabatnya belum ngembaliin. what the hell Dia aja pinjem ke gue, dia pinjemin lagi ke temennya. Gimana gue ga kesel. Dan kalo dia tau itu adalah uang modal usaha gue sama partner gue, demi dia gue bela-belain tempo itu minjem uang modal usaha, malah dia pinjemin lagi ke temennya, gue kesel banget sampe sekarang (udah akhir MEI) belum di balikin juga. Udah gue tagih tapi jawabannya cuma ntar, sok, ntar sok. Ih kalo bukan sodara, gue ******** tuh anak. Huff. Kesannya gue pelit banget ya sebagai kakak. Kalau kalian tau nyari uang 200rb itu susah. Pasti tanggapan lu ke gue bisa berubah. Tapi fokus gue bukan ke uangnya, tapi ke attitude nya. Adik ane ngga pernah bilang mau ngembaliin kapan kalu ngga ane taguh. Dan ngerasa ngga punya kewajiban untuk membayar. Ane takutnya dia akan berbuat sama ke orang-orang lainnya. Ketika dia hidup bermasyarakat kelak. Saat gue ga bisa bantu dia lagi, apakah sikap dia akan sama? acuh tak acuh seperti ini? Lain lagi dengan kisah "bayar belakangan" Ketika saudaramu membeli barang yang kamu tawarkan dan tidak kunjung membayar. Seolah lupa dan melenggang kangkung pas ditagih. Ngenes banget.. Perih..
Seperti yang di singgung di awal, semua ini berhubungan dengan kepercayaan. Ketika kepercayaan seseorang kamu hancurkan, mungkin kesempatan kedua ngga akan ada lagi.

Tuntutlah diri untuk jujur dan disiplin. Kalau memang berjanji untuk melunasi, segerlah dilunasi. Kalau tidak bisa, jujurlah. Jangan menghilang dan memutuskan komunikasi.

Malulah ketika berhutang. Posisikan diri bahwa ngutang itu adalah kewajiban dan tuntutan yang serius, karena itu menuntut kepercayaan. 

Nilai kalian di mata orang lain akan turun, ketika kepercayaan itu hancur. Orang akan sebal, jengkel, males sama kamu, bahkan benci. Dan males nolongin lo lagi di lain waktu..
Ya semoga ini ngga terjadi sama kamu ya.


Wah udah malem ya..

Tidur dulu.

Bye, readers...