penyihir dingin itu pulang
pada rumah yang kosong
dalam hening waktu berputar ke belakang
tudung hitamnya perlahan terbukaberganti menjadi warna langit
bebas berjalan dua kaki
sepasang mata mendekat
menawarkan keamanan
merdu dan manis
namun tangannya belum mau menggenggamluka si kelana itu masih mengaga
tampak dalam dan kering
keduanya berjalan ke arah timur
tempat bahagia melegenda
semakin kuat
x
0 komentar:
Posting Komentar