anak ayam buruk rupa itu menetas
berjalan sendiri
sekumpulan anak ayam lain tidak menerimanya
namun beberapa hewan lain menerima dan ingin menjadi temannya
anak ayam buruk rupa ini perlahan menemukan tempatnya
beberapa anak ayam menemaninya
dia menemukan rumah yang lama ia cari
kehangatan dan cinta
malam datang bersama badai
meninggalkan sisa pagi dan ayam itu sendiri
lagi
berjalan
sendiri
kosong
air mata yang mengering
di persimpangan jalan banyak kupu-kupu
namun tidak juga mengobati kosong hidupnya
ayam itu tertidur
di dalam mimpinya ia bahagia
bertemu dengan semua teman dan keluarganya
sambil menangis ia tersenyum
badai malam itu datang lagi
kilatan dan dinginnya malam
ayam buruk rupa itu sendirian
esoknya ia berjalan lagi
seolah ada harapan lagi
bertemu dengan bebek yang sangat ramah
mereka menghabiskan bulan bersama
sampai akhirnya bebek harus pergi
kekosongan itu mendadak menjadi lebih besar ruangannya di dalam hati sang ayam
rasa sakit itu datang dan menggeroti
berat untuk melangkah
di malam itu badai
hujan
angin
petir dan kilat
ayam buruk rupa itu masih sendiri
hanya ada bayangan dan semut yang berjalann hilir mudik
selama badai dia menyaksikan
diam
menantang alam yang mengambil semua miliknya
namun tak berdaya berbuat apa-apa
saat fajar menyingsing
ada keindahan di langit itu
bintang terang terlihat jelas
dingin yang berganti hangat
gelap beranjak terhapus cahaya
dia menyaksikan itu sendiri
melihat kanan kiri
hanya ada dia dan banyangannya
keindahan ini dia nikmati sendiri
senja itu ia melihat bulunya yang putih
ada kelinci, burung, dan tikus mendampinginya
ia siap
meskipun tidak sendirian
dia akan pergi
bayangan sekali pun tidak akan bisa mengikutinya
akhirnya ia benar-benar sendirian