setiap hari
jawabku, terserah
setiap kali
kau mulai jengah
akan sikapku yang membuatmu lelah
kita dekat namun terasa asing
dua manusia yang saling berlomba memahami
dan berakhir pada ruang gelap
tidak bisa berbicara
seperti dinding beku yang tajam
ada garis tipis yang dalam
bagai berdiri pada retakan es yang siap runtuh
menarik ke dalam sesak yang sudah terasa
bahkan saat ini
are you with me ?
do we still love each other ?
setiap malam
terasa kosong
pertanyaan kembali datang
tanpa ada jawaban
aku memilih diam
menjadi dingin
sendirian dengan intuisi
dan kau memilih tetap mencintai
membuat ruang lain
memberikan yang kau janjikan hanya untukku
0 komentar:
Posting Komentar