Tampilkan postingan dengan label pascasarjana UNY. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pascasarjana UNY. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 Oktober 2022

My experience in Teaching Diversity Summer Camp 2022 - DAY 1

I was at my leisure time, I scrolled down my IG page and then I found this post.

IG @ppsuny_official

And I was so interested but I thought I couldn't do it since I was hectic to write my own thesis. Spent almost two weeks was not easy. Days passed by and I did not think about it.

One day, I hung out with my friends and we talked about what was diversity, what experience or examples which we had this whole time. To be honest, university life wasn't so easy. We met all people from many places, with lot of differences background, language, culture, and many more. 

I thought about our conversation. It rang a bell! I said to myself, "why I didn't give a try? essay and video were easy peasy, right?"

And the fact was, I wrote the essay and recorded the video in few hours before the dateline. I was in hurry, but I believed I could do it. I sent my essay and also posted my video before midnight. Honestly, It wasn't a good essay, but I tried my best.

I waited for two days but the announcement hadn't come up. Till the evening on 26 September I got the news. I GOT IT!!!! I remembered, I was so excited and told my students that I was accepted to join a camp! I had no idea what would I do since it was long long time I did not do camp. Like yearsssss.

So, I contacted some camping-thing rental stores and asked how much the price to rent a tent, carrier bag, and so on. This was because the place we would visit was secret. We were informed about the place and the things we should bring right the day before we met each other for the first time.  

DAY 1 - Monday, 3 October 2022

We met in Universitas Negeri Yogyakarta. There were 28 people who joined this camp. Before we went to Desa Segajih, which located in Kulonprogo, we gathered in Gedung Pascasarjana UNY and did lunch together. We ate Gado-Gado. Some of foreign who joined this camp were vegetarian. So, Gado-gado was best dish.

lunch time

After lunch, we headed to Desa Segajih, Kulonprogo with mini bus. The track was SO challenging. The road was wide until we passed the Waduk Sermo area, the road became narrower, steep, and uphill.  Thankfully we had skill-full driver 😄

our bus
Almost one and half hours on bus, finally we arrived in Segajih and it was raining. We are welcomed with warm and nice people also appetising snacks and beverages. 

they played gamelan music 

snack time!

Before we played outbound game, we enjoyed snacks while we're hearing speech welcoming speech and also the small introduction from Professor Juliane and Frau Schulze from Münster University, continued by announcing where we stayed. Even though there were some tents but we lived in people's houses. Two till three participants got one family to spent the 3 nights and 4 days. 

People there prepared some games. After played lot of games, we knew each other more. First always introduction games, it was about to remember everyone's name. We also made our own jargon, my team name was Wonderland so the jargon was, "won, won, won, wonderfour!!!" That was nice, I know.

catching-ball games

balancing the ping pong ball

this game need work team and focus

one more to go!

all participants and villagers

The others activities waited. Then, we had a dinner and we gathered to discuss about the diversity. We paired into many groups and talked about some topics, such as age, economy, education, religion, language, sex and gender, and many more. It was very challenging. My discussion partner was Arief. We talked much and mostly we have same thoughts or opinion. From small discussion, we shared it others, what we had discussion, how we felt about the topics, and also the method that used that night. Before went to 'homestay' we sang a song, Imagine by John Lennon. 

small discussion

shared what was discussed to others

My Homestay was the highest and also the furthest place among all. The road was dark, uphill, and quiet. It was like horror movie. But the family is the warmest. Pak Mujiono and Bu Tukilah is the nicest guesthouse ever. I am very thankful for that. 
I called it a day. For sure I couldn't sleep well that night but it was good.

Continued ... Day 2




 

Jumat, 05 April 2019

Pascasarjana UNY - Pengalaman pendaftaran dan tes (2019)

Halo loves ....

I have good news. Alhamdulillah ya Rabb, aku dapet kesempatan untuk nerusin S2. Rasanya bersyukur, bahagia sama khawatir. Enjoying the roller coaster of lyfe. Dan kali ini aku mau menceritakan prosesnya sampai bisa diterima, semoga membantu buat kalian yang mencari informasi atau referensi ya. 

For your information, dulu aku berkuliah di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan bahasa Jerman dan di S2 ini aku mengambil jurusan yang tidak sama juga tidak mengambil ilmu kebahasaan karena mempertimbangkan beberapa opsi salah satunya pekerjaan kedepan(-aku ingin jadi apa setelah mendapatkan toga magister itu). Buat temen-temen yang berpikiran akan berubah haluan karena ingin mengubah nasib seperti aku, ayo kita berjuang dari nol ! Semangat ✋

Oh ya temen-temen, aku melakukan pendaftaran dan tes masuk pada tahun 2019, rentang waktu pendaftaran sampai pengumuman tes di bulan Januari sampai dengan Maret. Informasi yang aku sampaikan ini kemungkinan akan berbeda tiap waktunya ya. Lanjut ke langkah-langkah pendaftaran dan tes masuk yah. Begini ceritanya...


  1. Setelah menetukan pilihan jurusan dan kampus, maka pilihanku jatuh ke Universitas Negeri Yogyakarta. Langkah pertama yang dilakukan adalah mendaftar. Informasi dapat kalian temukan di halaman resmi PMB UNY atau KLIK DISINI. Disini kalian bisa mendapatkan informasi tentang jadwal pendaftaran, jadwal tes masuk, biaya tes, ketentuan mendaftar dan juga pilihan program studi yang ditawarkan baik S1, S2 maupun S3. Ada dua gelombang tes masuk untuk Pascasarjana. Aku mengikuti gelombang gelombang pertama. 
  2. Setelah mengisi formulir pendafataran online selanjutnya kita akan mendapatkan kode pembayaran lalu ke bank untuk membayar biaya tes masuk. Pembayaran waktu itu dilakukan di teller bank Mandiri sebesar Rp. 450,000 dengan menggunakan kode atau nomor yang diberikan pihak universitas setelah selesai mendaftar. Setelah mendaftar aku mendapatkan bukti bayar. Di kertas bukti bayar ini tercantum PIN untuk login ke sistem selanjutnya
  3. Setelah mendapatkan PIN, kita mengisi data-data yang dibutuhkan di website kampus. Persiapkan pindaian dokumen seperti ijasah, transkip nilai, foto terbaru dan yang paling penting surat rekomendasi dari dua dosen, diutamakan dosen pembimbing pada saat S1 dan atau pembimbing skripsi. Jangan khawatir, disini surat rekomendasi sudah disiapkan oleh pihak UNY. Aku hanya menyantumkan email aktif dosen yang akan aku mintakan rekomendasi. Setelah itu pihak UNY akan mengirimkan email dan proses selanjutnya dopem yang  mengurusnya. Aku ngga tau persis bagaimana bentuk rekomendasinya karena filenya hanya dikirimkan ke dopem. Penting ya temen-temen, EMAIL dosen kita harus AKTIF karena email ngga bisa diganti, bisa resend tapi batasnya satu kali sehari. Lakukan pendekatan ke dosen agar proses cepat selesai, kita kan tau dosen kita super sibuk dan lupa hal-hal kecil, jadi terus tanyakan ke dosen sampai tanda merah yang bertuliskan "kirim ulang email" berubah menjadi tanda ceklis hijau . Soalnya disini aku lalai, hari terakhir baru cek ulang dan satu dopem belum oke, padahal dosenku sudah mengirimkan surat rekomendasi sebulan lalu. Jika mengalami trouble seperti aku, tinggal hubungi pihak panitia universitas yang nomor teleponnya ada di bawah laman website. Katakan jika dosen sudah submit tapi belum terbaca sistem, nanti pihak panitia akan membantu. Kesalahan teknis yang lumayan bikin deg-degan. 
  4. Setelah proses selesai, cetak kartu peserta ujian. Penting langsung dicetak karena ada batas cetaknya atau minimal file PDF nya disimpan sebelum dicetak, di kartu ujian ada tanggal dan waktu file tersebut diunduh dan ada batas unduh juga. Simpan baik-baik deh sampai ujian tiba bahkan sampai pembayaran SPP.
  5. Siapkan diri sebaik-baiknya. Latihan soal, baca artikel sebanyak-banyaknya (mostly in English, I read Guardian, Jakpost and any others, as many as I could), latihan soal TOEFL, dan belajar lagi matematika. Aku punya waktu untuk belajar sekitar 1 bulan, ga intens banget tapi minimal sehari ada 5 sampai 10 soal yang kukerjakan. Karena lemah di matematika, otomatis  itu jadi porsi besar setiap hari. Rasanya menyakitkan sih harus nyiksa otak lagi setelah lama sekali ngga belajar. But, show must go on, dear...
  6. Tibalah hari tes itu. UNY ini sudah canggih banget. Ujiannya memakai komputer alias CBT mirip sekali tes CPNS bahkan PC mereka merknya APPLE jadi buat yang katrok seperti aku ini agak sedikit kaget, tapi overall sih easy banget pake komputernya, hanya sedikit yang berbeda. Sebelum tes dimulai, ada sedikit pengarahan dari panitia, salah satunya tidak boleh membawa alat tulis apapun, kertas oret-oret disediakan, tidak menggunakan headset ataupun jam tangan, no handphone, semua barang bawaan dititipkan ke panitia, hanya boleh membawa kartu peserta, fotokopi Ijazah S1 yang sudah dilegalisir dan KTP asli saja kedalam ruangan tes. Ruangannya dweengeeeen bangeet, jadi bikin pengen pipis, disarankan pake kaos kaki. Toiletnya juga bersih dan nyaman. 
  7. Tes dimulai. Soal peserta dengan yang lain tidak sama, mungkin beda nomor atau beda soal aku juga gak paham. Intinya tidak bisa nyontek. Pengawas dan CCTV mengawasi anda bung. Hehehe. Aku lupa persisnya berapa butir soal, tapi urutannya seperti ini : Soal TPA (verbal, numeris, gambar), soal bahasa Inggris yang mirip TOEFL (listening, reading, grammar). TPA dikerjakan 1.5 jam bahasa Inggris juga sama. Ditengah-tengah tes sempat agak terganggu oleh sistem yang tiba-tiba lemot, namun waktunya tetap diganti kok oleh panitia. The best. Kalau tidak salah ingat, soal TPA ada 120 soal, dan bahasa Inggris 150 soal. CMIIW. Tesnya pakai sistem self-timing, jadi peserta yang sudah siap bisa mulai duluan setelah panitia memperbolehkan mengakses komputer dan password mulai tes, setelah mengerjakan tidak bisa balik ke soal sebelumnya, maksudnya, jika waktu mengerjakan soal TPA numeris selesai langsung lanjut ke TPA verbal dan tidak bisa kembali mengerjakan soal numeris meski waktu tes TPA verbal masih tersisa. Ada jeda 30 menit dari TPA ke tes bahasa Inggris, panitia ngasih snack buat isi perut dan semangat yang udah dibakar habis di soal-soal TPA. Kesanku ikut tes TPA, waduh susah banget asli. Matematika, aku ngerti itungannya namun waktunya ngga cukup, bermain logika hitung cepat jadi kuncinya, buat yang masih belajar-belajar, latihan itung cepat itu penting, jangan seperti aku, 15 menit baru selesai 10 soal. Haha. Idelanya 1 soal 1 menit. Tes verbalnya juga menantang pengetahuan umum, soal-soalnya juara. Lanjut TPA bergambar, nah yang ini nih, yang bikin otakku panas, soal bergambar. God! Kalo inget pengen ketawa, itu layar komputer aku deketin ke mata berusaha keras menentukan mana model yang tepat untuk soalnya! Kalo bisa layar komputer aku bolak balik biar gampang. Hahaha. BTW, layar komputernya gede banget. Saranku turunin aja brightness-nya supaya ngga pusing, silau atau mata perih/kering. Lanjut ke soal bahasa Inggris, pertama adalah listening. It was so easy. Beneran, kalo sudah terbiasa denger bahasa Inggris dan sering nonton film tanpa subtitle indonesia, pasti cepet paham. Habis itu ada Grammar, ini lumayan membakar otak ya, tapi ngga sebanding sama soal reading-nya. Disini kelemahan aku, baca teks yang ga menarik. Jadi perjuangan banget nyari main idea atau padanan kata yang tepat gitu. Pulang tes langsung laper dan kehabisan tenaga. Sampe rumah lanjut makan terus tidur deh. Ngga lupa berdoa setiap hari supaya lulus. Tesnya ada 2 kali dalam sehari, kemarin aku kebagian tes pagi dari jam 07.00 sampai 12.00. Lalu ada kloter kedua dari jam 12.00 sampai 17.00. Perkiraan hari itu ada 1000 lebih peserta tes pascasarjana. 
  8. Seminggu kemudian tibalah pengumuman kelulusan, pengumuman online. Nomor peserta tes yang dipakai untuk cek pengumumannya, website-nya sama dengan laman pas kita ngisi pendaftaran tapi tab-nya yang 'pengumuman'. Yeee aku lulus pemirsah... 
  9. Setelah itu calon mahasiswa yang lulus diberi waktu kurang dari 2 minggu untuk melakukan registrasi ulang. Setelah pengumuman, ada surat LoA dan surat arahan registrasi ulang yang menginformasikan jadwal pembayaran sumbangan dan SPP. Bayarnya di teller BNI, Mandiri, BTN atau BPD DIY. Ini berat buat aku karena biayanya lumayan gede (menurut kemampuan ekonomi aku yang menengah). Hampir saja aku tak jadi kuliah guys. Thanks to my father a.k.a my life hero. UNY memberikan dua pilihan prodi namun diakhir tes kalian akan ditempatkan di salah satu prodi saja. FYI, Prodi Manajemen Pendidikan Non-reguler bayarnya agak lebih mahal sedikit dari jurusan yang lain. Wait, aku ngga milih jurusan MP kok. Hehe.
  10. Setelah pembayaran, waktunya buat KTM. Wuih, kalo udah punya KTM berasa sudah mahasiswa hehe. Pakai pakaian sopan, keruangan foto dikampus, cekreek jadi deh KTM ku 👩 (Semua tata cara dan jadwal sudah diinformasikan di surat yang calon mahasiswa dapatkan setelah mendapat pengumuman LULUS).
  11. Terakhir, mengisi KRS online. Tapi tahap ini belum dilakukan karena jadwalnya akan disamakan dengan temen-temen mahasiswa yang lulus di gelombang 2 tahun 2019, which is nanti baru dimulai bulan Juli 2019. Setelah itu, ada masa orientasi dan perkuliahan akan dimulai September 2019 (-info dari pihak kampus). 
Digital Library UNY yang di basement. Peserta ada yang tes di lantai 2 dan 3 juga.
Doakan aku semoga aku tetep semangat kuliah, gak males ngerjain tugas dan selesai tesis tepat waktu ya. Amin ya rabbal alamin.

Semoga dari ceritaku ini ada yang tercerahkan dan terbantu bahkan jika bisa termotivasi.
Buat temen-temen yang mau mencoba di gelombang 2, tetap berlatih ya...
Semangat terus!

See you on my next post!💟

First Photo in Uni, tengs bet ya Buy. I heart you.