Tampilkan postingan dengan label Pengalaman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengalaman. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 Oktober 2022

My experience in Teaching Diversity Summer Camp 2022 - DAY 1

I was at my leisure time, I scrolled down my IG page and then I found this post.

IG @ppsuny_official

And I was so interested but I thought I couldn't do it since I was hectic to write my own thesis. Spent almost two weeks was not easy. Days passed by and I did not think about it.

One day, I hung out with my friends and we talked about what was diversity, what experience or examples which we had this whole time. To be honest, university life wasn't so easy. We met all people from many places, with lot of differences background, language, culture, and many more. 

I thought about our conversation. It rang a bell! I said to myself, "why I didn't give a try? essay and video were easy peasy, right?"

And the fact was, I wrote the essay and recorded the video in few hours before the dateline. I was in hurry, but I believed I could do it. I sent my essay and also posted my video before midnight. Honestly, It wasn't a good essay, but I tried my best.

I waited for two days but the announcement hadn't come up. Till the evening on 26 September I got the news. I GOT IT!!!! I remembered, I was so excited and told my students that I was accepted to join a camp! I had no idea what would I do since it was long long time I did not do camp. Like yearsssss.

So, I contacted some camping-thing rental stores and asked how much the price to rent a tent, carrier bag, and so on. This was because the place we would visit was secret. We were informed about the place and the things we should bring right the day before we met each other for the first time.  

DAY 1 - Monday, 3 October 2022

We met in Universitas Negeri Yogyakarta. There were 28 people who joined this camp. Before we went to Desa Segajih, which located in Kulonprogo, we gathered in Gedung Pascasarjana UNY and did lunch together. We ate Gado-Gado. Some of foreign who joined this camp were vegetarian. So, Gado-gado was best dish.

lunch time

After lunch, we headed to Desa Segajih, Kulonprogo with mini bus. The track was SO challenging. The road was wide until we passed the Waduk Sermo area, the road became narrower, steep, and uphill.  Thankfully we had skill-full driver πŸ˜„

our bus
Almost one and half hours on bus, finally we arrived in Segajih and it was raining. We are welcomed with warm and nice people also appetising snacks and beverages. 

they played gamelan music 

snack time!

Before we played outbound game, we enjoyed snacks while we're hearing speech welcoming speech and also the small introduction from Professor Juliane and Frau Schulze from MΓΌnster University, continued by announcing where we stayed. Even though there were some tents but we lived in people's houses. Two till three participants got one family to spent the 3 nights and 4 days. 

People there prepared some games. After played lot of games, we knew each other more. First always introduction games, it was about to remember everyone's name. We also made our own jargon, my team name was Wonderland so the jargon was, "won, won, won, wonderfour!!!" That was nice, I know.

catching-ball games

balancing the ping pong ball

this game need work team and focus

one more to go!

all participants and villagers

The others activities waited. Then, we had a dinner and we gathered to discuss about the diversity. We paired into many groups and talked about some topics, such as age, economy, education, religion, language, sex and gender, and many more. It was very challenging. My discussion partner was Arief. We talked much and mostly we have same thoughts or opinion. From small discussion, we shared it others, what we had discussion, how we felt about the topics, and also the method that used that night. Before went to 'homestay' we sang a song, Imagine by John Lennon. 

small discussion

shared what was discussed to others

My Homestay was the highest and also the furthest place among all. The road was dark, uphill, and quiet. It was like horror movie. But the family is the warmest. Pak Mujiono and Bu Tukilah is the nicest guesthouse ever. I am very thankful for that. 
I called it a day. For sure I couldn't sleep well that night but it was good.

Continued ... Day 2




 

Minggu, 25 September 2022

pengalaman borong barkas

eh udah akhir september aja, tesis belum kelar juga... duh stuck in the middle of nowhere, feeling lost and tired. my life is a mess!😫

huff...


post sebelum ini aku nyeritain tentang aku yang udah pindah rumah. walaupun barang-barangku udah menuhin satu rumah ini, tetep aja ada yang kurang. rempong bingit. tempat tinggal udah nyediain beberapa barang seperti dipan, lemari, kursi & meja belajar. barang-barang itu engga ada di rumah ini. jadi mikir dong harus mengisi kekosongan itu gimana.


dasarnya si gue yang harus banget menggunakan benda sesuai kebutuhan, jadi nyarilah barang-barang tersebut, sekalian survey harga. setelah survey, dompetku menjerit, duit di rekening udah tipis banget. udah mana ya aku masih freelance belum ada pemasukan tetap, jadi mesti cari solusi lain selain beli barang dengan kondisi baru.


udah lama aku follow ig barkas.jogja dan udah beberapa kali beli. barang pertama yang aku beli kalo engga salah kipas angin. pengalaman pertama not too bad, akhirnya aku beli lagi sd card. tapi sd card ini baru, karena seller kelebihan beli. kondisi bagus harga miring. dan jeda beli keduanya kurang lebih setahun deh.


bermula dari kondisi barang-barang itu bagus, ya udah aku mutusin buat isi kekosongan perabot di rumah dengan cari-cari barang bekas yang masih bagus. apalagi jogja kan kota pelajar, pasti banyak anak kost yang mau pulang kampung dan jual barang mereka yang masih layak pake.


barang yang pertama aku beli untuk mengisi kekosongan ini yakni lemari baju. kondisi layak pakai meski ada perbaikan di bagian pintu, karena pas diangkut ke pick-up pintunya kesangkut terus lepas hahaha. tapi berhasil diakalin. minusnya kalau beli barang ukuran besar seperti lemari ya harus sewa mobil angkutan barang sendiri, nambah biaya, beda kalau beli baru yang dapet gratis ongkir. tapi kalau dihitung beli bekas + ongkos mobil < daripada beli baru. gak rugi-rugi amat.


barang kedua, meja belajar lesehan. barangnya masih layak pakai, tujuan pertama itu fungsinya bukan look. ga jelek banget kok, cuma udah berdebu dan lecet-lecet pemakaian. tapi fungsi masih maksimal, tinggal bersiin doang udah bisa dipakai. harga dua kali lebih murah dari baru. tipsnya cari terus, yang masih layak dan harga sangat miring.


barang ketiga, kursi belajar. tadi kan udah ada meja lesehan, ternyata ngetik di lesehan gitu ribet ya, sering kesemutan. jadi aku beli meja belajar dulu baru kursi. meja belajarnya aku beli kondisi baru, pesen di toko kayu. kenapa baru? karena harga baru sama lama ga jauh, cuma beda 10-20 rebu. kalau bekas resikonya harus bayar jasa angkut, dan itu beban banget. ya mending yang baru udah pasti free ongkir. kursi belajarnya kayu ngga nyampe 50rebu. kondisi kotor dikit dan agak goyang tapi bisa diperbaiki.


yang baru terbeli itu doang sih. rencana mau beli rak buku kayu juga. ini masih lurking-lurking yang di bawah 50k. pake rak susun yang dirakit gitu gak mantep, meleyot kaya hatiku. nyari yang murah dan jaraknya deket jd kl mau pake grab car gak mahal-mahal banget.


ternyata barang bekas engga jelek-jelek amat kalo dapet yang masih berfungsi normal. harga jauh beda sama yang baru, fungsi sama, cuma look-nya doang yang gak 'baru'. lagian, menggunakan kembali begini bisa mengurangi sampah lho. orang juga gak akan nanya baru apa engga selamat kondisinya masih oke.


akhir-akhir ini jadi suka liat-liat forum barang bekas daripada online store. lebih variatif dan miring harganya. oia lupa aku dan temen juga beli kulkas bekas. segi visual udah old banget, tapi mesin oke punya, masih dingin dan bisa buat es batu. hahaha. 


lumayan bisa saving money buat makan dan bertahan hidup. dihitung-hitung beli semua barang tadi kalau baru, harga kulkas baru aja udah bikin bangkrut. dengan jumlah uang yang sama bisa beli berbagai macam barang dan masih kembalian. 


kembali lagi ke masing-masing. memilih belanja seperti apa, yang sesuai selera dan kemampuan masing-masing. kalau teman-teman mau coba-coba beli barkas gini sering-sering liat update grup di facebook barkas wilayah masing-masing, di IG juga suka ada. bisa lihat dulu barangnya buat di-check asal udah janjian sama seller. dan usahakan kalo barang udah cocok banget bilang kalo kalian serius buyer dan mau dp. soalnya kejadian aku udah dateng ke tempat seller, eh udah sold out cuma gegara aku telat sampe rumah seller. bad experience.


oke sampe sini dulu yak ceritanya.

see yaa...

Rabu, 08 Juni 2022

kembali lagi ke Natasha skin care

Hi everyone! How's life? ✌


Too many days have been passed. I've got lots of story but have no lust to write, I am so sorry. Being K-pop stan consume so much time, emotion, and energy 😜


So, today I'll tell you what was going on. 


Hari ini, setelah berhenti pake skincare Natasha selama 4 tahun, aku balik lagi ke klinik dan jadi konsumen brand ini lagi. Setelah pikir panjang banget, menimbang dan memperhitungkan budget, akhirnya keputusan ini aku ambil deh. Sebelumnya, aku udah pake Natasha dari tahun 2016 sampai tahun 2018. Terus aku berhenti karena posisi aku lagi kursus di kampung Inggris, Pare. Di sana aku ngga tau lokasi outlet Natasha, dan kalau pun tau buat mobile nya susah, karena aku ngga bawa motor. 


Selama empat tahun ini aku udah coba macem-macem produk, dari produk korea, amerika, produk apotek, dan juga produk lokal. Ada beberapa produk yang kasih hasil bagus tapi gak bertahan lama. Muka kembali jerawatan. Oia, alasan utama kenapa dulu aku ke Natasha karena di muka aku lumayan banyak jerawat dan kusam juga. Jerawatnya gak parah tapi sering muncul, hilang satu tumbuh dua, kering satu muncul satu, gitu aja terus. Nah, yang bikin pe er adalah menghilangkan bekas-bekasnya. Bisa berbulan-bulan untuk ngilangin satu bekas jerawat. Ini yang bikin aku mikir, kalau gonta-ganti produk terus, ditambah gak tau kondisi wajah itu gimana lebih baik ke ahlinya aja gak sih? Dan aku gak rajin ngulik informasi tentang per-skin care-an jadi buat hemat waktu ya udah kembali lagi deh ke perawatan yang cocok dan udah pernah sebelumnya.


Habis ngajar aku langsung ke klinik Natasha deket rumah. Di sana diarahin mba-mba resepsionis untuk registrasi ulang. Luckily, data-data aku yang dulu di Natasha masih ada, dan aku juga bawa kartu member aku yang lama, yang masih bentukan kertas. Setelah selesai, aku langsung konsul sama dokternya. Kondisi muka aku gak parah cuma mungkin kotor wkwkwk kusem juga, berminyak karena seharian ngajar. Dokternya bilang muka aku berminyak dan berjerawat, dia minta aku buat treatment yang namanya IPL. Tapi aku gak bisa karena lagi gak ada waktu. Alhasil diresepin produk aja. 


Produk-produk yang aku beli tadi : Facial wash, toner, krim pagi, krim malam, krim anti iritasi, day serum, sama botanical peeling. kantong langsung kempes.


Kembali lagi ke mbak resepsionis, ambil produk, diterangin cara pakainya, dan BAYAR (πŸ˜­πŸ˜‚). Aku juga dikasih panduan pemakaiannya, jadi kalo lupa tinggal baca lagi. Pokoknya yang aku inget, aku malam ini pake Facial wash sama toner, terus dua hari ini pake krim anti iritasi dulu, baru setelah itu pake krim pagi, serum, dan krim malam. No sunscreen dulu karena belum diresepin. Ini ngeri sih, gak pake sunscreen. Haduh ngeri-ngeri sedap ya bun.


Nah, ada satu produk yang gak disebutin dokter di sesi konsultasi tapi diresepin sama mbaknya, yaitu Botanical peeling ini! Cara pakenya cuma dioles tapi lupa hari ke berapa dan pake krim malam apa engga aku lupa! Dan ini produk mahal banget yorobun, Rp. 250.000 !! menangis πŸ˜­


Aku juga tulul kenapa engga nanya dulu. FYI, harga sunscreen ini juga tergantung kebutuhan kulit si pasien jadi aku belum tau kisaran harga sunscreen-nya. Kalo IPL treatment-nya itu Rp. 700.000. 


Oia, tadi aku dapet diskon 10% sebagai reward aku jadi member aktif.  Ini rincian aku belanja ya.

ini total belanja dikurangi diskon, dapet tas gold ini juga


Kaget banget pas bayar karena ga expect  sebesar ini, karena dulu pun pas masih pake gak semahal ini. Dulu pas awal kayaknya gak sampe enam ratus ribu deh, dan dulu engga ada serum. Mungkin bahan baku udah naik harga, terus banyak formula-formula produk yang di upgrade juga, berdoa aja semoga cocok ya dan wajah aku kembali bersih seperti dulu. Aamiin 😊 Dan yang paling berat itu di produk peelingnya, gak ngerti kenapa tu produk nyempil. Bikin kantong bocor aja, hahaha. 

produk-produk yang tadi diboyong ke rumah


So, malam ini aku mau nyoba dulu facial wash sama toner, terus pas mau tidur nanti pake anti radiasi eh krim anti iritasinya dulu. wish me luck ya guys! Kapan-kapan aku ceritain lagi progres dan juga hasil dari perawatan mehong ini cyin. 


See you later πŸ‘‹



*disclaimer : aku engga di endorse dan ini bukan tulisan review produk cuma sharing pengalaman, mungkin ada yang mau cek harga produk atau mau saling berbagi informasi, silahkan ya. ❤


Selasa, 15 Februari 2022

donor darah (blood donation) - PMI Yogya

kemarin tepatnya 14 februari 2022 gue melakukan donor darah di PMI Yogyakarta.

kalau diingat selama tahun 2021 gue sama sekali ngga berhasil melakukan donor darah, alasan tersering ditolak karena tekanan darah yang sering dibawah standar yakni 110 per 70. Terakhir di tolak karena kadar HB dalam darah kurang dari 12,5. 


Post sebelumnya gue ada bilang ke PMI dan ditolak karena tensi darah rendah kalo ngga salah 100 per 65. dikit lagi bisa tuh. Jadi selama 4 hari gue terapin pola makan teratur, istirahat cukup, dan rutin olahraga. semua berbuah baik, tensi pas di angka 110 per 70 dan HB di 12,5. finally gaeeesss...


setelah daftar dan mengisi formulir dari PMI, nunggu antrian, terus dipanggil untuk di tes tensi, suhu, dan HB. sekitar 2 menit langsung ditangani. pembuluh darah ngga susah dicari, seketika jarum ditusuk ke lengan, darah langsung mengalir ke ampul. ngga lama untuk menuhin satu ampul sekitar 3 sampe 7 menitan udah beres.

kondisi masih fit setelah ambil darah. tidak merasakan pusing, oleng, atau lemas. alhamdulillah. 

kondisi fit tapi perut lapar karena belum makan malam, jadi setelah menyeruput teh manis hangat gue mampir di warung bakso rahayu. lokasinya tidak jauh dari PMI. oh ya, ada bingkisan juga yang diberikan PMI untuk pendonor berupa minuman, biskuit, dan vitamin penambah darah. mantap deh.

PMI juga menyediakan aplikasi bernama Donorku yang berisi bermacam informasi mengenai syarat donor darah, tips donor darah, stok darah, riwayat donor (bagi yang sudah menjadi anggota PMI), dan lain sebagainya. Jika aplikasi ini sudah terkoneksi dengan ID card pendonor maka ada informasi pendonor dari mulai golongan darah, berapa kali mendonor dan kapan dijadwalkan donor darah kembali. Lumayan nih gaess...


Oia, bagi yang masih takut-takut, aku saranin searching dulu aja manfaat donor darah. Kalo aku sih sebatas pengen bantu orang lain. siapa tau darahku bisa membantu seseorang yang sangat membutuhkan.  sesuai slogan PMI, "give blood, give life".


okey, see you on next post!

wahoo wahoo 


Sabtu, 12 Februari 2022

Scaling gigi di RSGM UGM 2022

hellooo fellass...

gue pengen berbagi pengalaman scaling gigi yang dua hari lalu gue lakuin. sebelumnya gue juga pernah nulis pengalaman scaling gigi di tahun 2019

terakhir scaling gigi itu di tahun 2019 bulan Februari, yang artinya udah dua tahun ga cek gigi. alasannya karena di tahun 2020 cor0n4 lagi anget-angetnya. lalu di tahun 2021, financial juga lagi bobrok. di 2021 bujetnya dialokasiin untuk steril stray cats juga biaya perawatan mereka. alhamdulillah gigi juga dalam kondisi yang baik-baik aja.


sebenernya kondisi gigi gue sekarang juga masih normal, gak sakit dan jarang banget ngilu atau ngalamin gusi berdarah. yang bikin gue concern untuk rutin check karena ngga mau sakit gigi. terahir sakit gigi pas gue SD kira-kira dua puluh tahun yang lalu deh. inget rasa sakitnya aja merinding. gak mau lagi. oleh sebab itu gue yang tahun ini menginjak umur 22 32 tahun mulai menjaga kesehatan. kan pengen nanti di usia 50 tahun tetep gorgeous kayak mbak Sophia Latjuba yee kaaan?! mulai dari workout, banyakin minum air putih, mengurangi konsumsi gula dan gorengan, tidur cukup, manajemen stress, dan lain-lain yang mengarah ke investasi sehat masa depan termasuk perawatan gigi.


gigi gue bentuknya ga bagus, miring malah dan ada gingsulnya, ga rapi deh tapi alhamdulillah setelah pemeriksaan kemarin dokternya bilang kondisi gigi gue sehat, meskipun ada abrasi karena sikat gigi terlalu keras tapi so far ngga ada bolong. ada pun masih kecil banget dan bisa dimineralisasi pake pasta gigi yang bagus. giginya jelek tapi senyumnya manis kan penting ya bestie... ☺  


jadi tanggal 10 februari jam 10 pagi gue mengunjungi RSGM UGM Prof. Soedomo di jalan Denta No. 1 Sekip Utara Yogyakarta. Sampe sana security tanya apakah gue udah janjian sama dokternya atau belum. gue ga tau informasi ini jadi ya ngga punya janji. lalu gue disuruh ke bagian informasi dan buat janji dulu. bagian informasi bilang siang itu list janji dokter udah full dan ada layanan lagi nanti sore jam 16.00. setelah sepakat balik lagi jam 16.00 gue berencana ke PMI untuk donor darah.


FYI, sejak pandemi kalau mau periksa ke dokter gigi di RSGM UGM harus buat janji dulu. Bisa WA juga ke nomor yang tertera di sini.


sambil nunggu jam 4 gue mampir ke PMI Yogyakarta untuk donor darah. setelah isi formulir, kemudian di tensi. ZONK karena tensi hanya 100 / 65 jadi ngga bisa donor. disuruh naekin tensi dulu dan jaga kondisi. jadi selama dua hari ini gue makan yang asin-asin dan daging-daging supaya tensinya naik. tapi kok pusing ya hahaha karena udah terbiasa tensi rendah, kalo normal jadi oleng. 


jam setengah 4 balik lagi ke RSGM dan konfirmasi appointment ke bagian informasi dan ngambil nomor antrian. dapet antrian nomor 147 dan disuruh ke klinik umum di lantai 2. sebelum ke lantai 2 ada pemeriksaan kayak ditanya berat badan, kapan terakhir menstruasi, selama semingu ke belakang demam ngga, dan di tensi darah juga. habis itu baru deh ke lanta dua. di sana, ada empat pasien yang sore itu bikin janji. sekitar 15 menit gue dipanggil masuk ruang tindakan. ruangannya proper, ada satu dokter dan satu suster. semua lengkap pake apd dan masker. gue disuruh kumur pake air yang udah dicampur antiseptik betadine gitu kayaknya. terus diperiksa gigi dan kondisinya. baru deh mesin itu bergumul di mulut gue, ngiiiluuuu banget. Habis dibersiin terus disikat pake pasta gigi, ini bagian yang gak sakit dan bikin lega. 


sekitar lima belas menit tindakan selesai. setelah itu baru dokter menjelaskan kondisi gigi gue baik. cuma ada abrasi jadi harus mengurangi tekanan saat menyikat gigi dan mengganti sikat dengan bulu yang soft dan medium. jujur sikat gigi gue gak keras tapi durasi sikat gigi gue cukup lama bisa 7 sampe 10 menit. gatau kenapa kalo ga bersih insecure dan takut sakit gigi. dan juga cara nyikatnya lebih sering searah bukan diputer atau atas bawah. so, abrasi deh.


setelah konsultasi, gue disuruh balik ke lantai satu buat bayar. tagihannya Rp. 255.000 lebih mahal daripada tahun 2019


setelah bayar pake QRIS gue cabut. rasanya gigi lebih bersih, enteng, dan ngerasa percaya diri aja. habis itu langsung cuss makan mie ayam pak slamet hahaha

habis scaling terus makan itu bikin makanan jadi hambar, mungkin efek pasta gigi tadi yah..

dah mungkin segitu aja ceritanya. semoga ada informasi yang membantu.


see yaaa...





Sabtu, 30 November 2019

Kelas Inspirasi


Jumat, 05 April 2019

Pascasarjana UNY - Pengalaman pendaftaran dan tes (2019)

Halo loves ....

I have good news. Alhamdulillah ya Rabb, aku dapet kesempatan untuk nerusin S2. Rasanya bersyukur, bahagia sama khawatir. Enjoying the roller coaster of lyfe. Dan kali ini aku mau menceritakan prosesnya sampai bisa diterima, semoga membantu buat kalian yang mencari informasi atau referensi ya. 

For your information, dulu aku berkuliah di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan bahasa Jerman dan di S2 ini aku mengambil jurusan yang tidak sama juga tidak mengambil ilmu kebahasaan karena mempertimbangkan beberapa opsi salah satunya pekerjaan kedepan(-aku ingin jadi apa setelah mendapatkan toga magister itu). Buat temen-temen yang berpikiran akan berubah haluan karena ingin mengubah nasib seperti aku, ayo kita berjuang dari nol ! Semangat ✋

Oh ya temen-temen, aku melakukan pendaftaran dan tes masuk pada tahun 2019, rentang waktu pendaftaran sampai pengumuman tes di bulan Januari sampai dengan Maret. Informasi yang aku sampaikan ini kemungkinan akan berbeda tiap waktunya ya. Lanjut ke langkah-langkah pendaftaran dan tes masuk yah. Begini ceritanya...


  1. Setelah menetukan pilihan jurusan dan kampus, maka pilihanku jatuh ke Universitas Negeri Yogyakarta. Langkah pertama yang dilakukan adalah mendaftar. Informasi dapat kalian temukan di halaman resmi PMB UNY atau KLIK DISINI. Disini kalian bisa mendapatkan informasi tentang jadwal pendaftaran, jadwal tes masuk, biaya tes, ketentuan mendaftar dan juga pilihan program studi yang ditawarkan baik S1, S2 maupun S3. Ada dua gelombang tes masuk untuk Pascasarjana. Aku mengikuti gelombang gelombang pertama. 
  2. Setelah mengisi formulir pendafataran online selanjutnya kita akan mendapatkan kode pembayaran lalu ke bank untuk membayar biaya tes masuk. Pembayaran waktu itu dilakukan di teller bank Mandiri sebesar Rp. 450,000 dengan menggunakan kode atau nomor yang diberikan pihak universitas setelah selesai mendaftar. Setelah mendaftar aku mendapatkan bukti bayar. Di kertas bukti bayar ini tercantum PIN untuk login ke sistem selanjutnya
  3. Setelah mendapatkan PIN, kita mengisi data-data yang dibutuhkan di website kampus. Persiapkan pindaian dokumen seperti ijasah, transkip nilai, foto terbaru dan yang paling penting surat rekomendasi dari dua dosen, diutamakan dosen pembimbing pada saat S1 dan atau pembimbing skripsi. Jangan khawatir, disini surat rekomendasi sudah disiapkan oleh pihak UNY. Aku hanya menyantumkan email aktif dosen yang akan aku mintakan rekomendasi. Setelah itu pihak UNY akan mengirimkan email dan proses selanjutnya dopem yang  mengurusnya. Aku ngga tau persis bagaimana bentuk rekomendasinya karena filenya hanya dikirimkan ke dopem. Penting ya temen-temen, EMAIL dosen kita harus AKTIF karena email ngga bisa diganti, bisa resend tapi batasnya satu kali sehari. Lakukan pendekatan ke dosen agar proses cepat selesai, kita kan tau dosen kita super sibuk dan lupa hal-hal kecil, jadi terus tanyakan ke dosen sampai tanda merah yang bertuliskan "kirim ulang email" berubah menjadi tanda ceklis hijau . Soalnya disini aku lalai, hari terakhir baru cek ulang dan satu dopem belum oke, padahal dosenku sudah mengirimkan surat rekomendasi sebulan lalu. Jika mengalami trouble seperti aku, tinggal hubungi pihak panitia universitas yang nomor teleponnya ada di bawah laman website. Katakan jika dosen sudah submit tapi belum terbaca sistem, nanti pihak panitia akan membantu. Kesalahan teknis yang lumayan bikin deg-degan. 
  4. Setelah proses selesai, cetak kartu peserta ujian. Penting langsung dicetak karena ada batas cetaknya atau minimal file PDF nya disimpan sebelum dicetak, di kartu ujian ada tanggal dan waktu file tersebut diunduh dan ada batas unduh juga. Simpan baik-baik deh sampai ujian tiba bahkan sampai pembayaran SPP.
  5. Siapkan diri sebaik-baiknya. Latihan soal, baca artikel sebanyak-banyaknya (mostly in English, I read Guardian, Jakpost and any others, as many as I could), latihan soal TOEFL, dan belajar lagi matematika. Aku punya waktu untuk belajar sekitar 1 bulan, ga intens banget tapi minimal sehari ada 5 sampai 10 soal yang kukerjakan. Karena lemah di matematika, otomatis  itu jadi porsi besar setiap hari. Rasanya menyakitkan sih harus nyiksa otak lagi setelah lama sekali ngga belajar. But, show must go on, dear...
  6. Tibalah hari tes itu. UNY ini sudah canggih banget. Ujiannya memakai komputer alias CBT mirip sekali tes CPNS bahkan PC mereka merknya APPLE jadi buat yang katrok seperti aku ini agak sedikit kaget, tapi overall sih easy banget pake komputernya, hanya sedikit yang berbeda. Sebelum tes dimulai, ada sedikit pengarahan dari panitia, salah satunya tidak boleh membawa alat tulis apapun, kertas oret-oret disediakan, tidak menggunakan headset ataupun jam tangan, no handphone, semua barang bawaan dititipkan ke panitia, hanya boleh membawa kartu peserta, fotokopi Ijazah S1 yang sudah dilegalisir dan KTP asli saja kedalam ruangan tes. Ruangannya dweengeeeen bangeet, jadi bikin pengen pipis, disarankan pake kaos kaki. Toiletnya juga bersih dan nyaman. 
  7. Tes dimulai. Soal peserta dengan yang lain tidak sama, mungkin beda nomor atau beda soal aku juga gak paham. Intinya tidak bisa nyontek. Pengawas dan CCTV mengawasi anda bung. Hehehe. Aku lupa persisnya berapa butir soal, tapi urutannya seperti ini : Soal TPA (verbal, numeris, gambar), soal bahasa Inggris yang mirip TOEFL (listening, reading, grammar). TPA dikerjakan 1.5 jam bahasa Inggris juga sama. Ditengah-tengah tes sempat agak terganggu oleh sistem yang tiba-tiba lemot, namun waktunya tetap diganti kok oleh panitia. The best. Kalau tidak salah ingat, soal TPA ada 120 soal, dan bahasa Inggris 150 soal. CMIIW. Tesnya pakai sistem self-timing, jadi peserta yang sudah siap bisa mulai duluan setelah panitia memperbolehkan mengakses komputer dan password mulai tes, setelah mengerjakan tidak bisa balik ke soal sebelumnya, maksudnya, jika waktu mengerjakan soal TPA numeris selesai langsung lanjut ke TPA verbal dan tidak bisa kembali mengerjakan soal numeris meski waktu tes TPA verbal masih tersisa. Ada jeda 30 menit dari TPA ke tes bahasa Inggris, panitia ngasih snack buat isi perut dan semangat yang udah dibakar habis di soal-soal TPA. Kesanku ikut tes TPA, waduh susah banget asli. Matematika, aku ngerti itungannya namun waktunya ngga cukup, bermain logika hitung cepat jadi kuncinya, buat yang masih belajar-belajar, latihan itung cepat itu penting, jangan seperti aku, 15 menit baru selesai 10 soal. Haha. Idelanya 1 soal 1 menit. Tes verbalnya juga menantang pengetahuan umum, soal-soalnya juara. Lanjut TPA bergambar, nah yang ini nih, yang bikin otakku panas, soal bergambar. God! Kalo inget pengen ketawa, itu layar komputer aku deketin ke mata berusaha keras menentukan mana model yang tepat untuk soalnya! Kalo bisa layar komputer aku bolak balik biar gampang. Hahaha. BTW, layar komputernya gede banget. Saranku turunin aja brightness-nya supaya ngga pusing, silau atau mata perih/kering. Lanjut ke soal bahasa Inggris, pertama adalah listening. It was so easy. Beneran, kalo sudah terbiasa denger bahasa Inggris dan sering nonton film tanpa subtitle indonesia, pasti cepet paham. Habis itu ada Grammar, ini lumayan membakar otak ya, tapi ngga sebanding sama soal reading-nya. Disini kelemahan aku, baca teks yang ga menarik. Jadi perjuangan banget nyari main idea atau padanan kata yang tepat gitu. Pulang tes langsung laper dan kehabisan tenaga. Sampe rumah lanjut makan terus tidur deh. Ngga lupa berdoa setiap hari supaya lulus. Tesnya ada 2 kali dalam sehari, kemarin aku kebagian tes pagi dari jam 07.00 sampai 12.00. Lalu ada kloter kedua dari jam 12.00 sampai 17.00. Perkiraan hari itu ada 1000 lebih peserta tes pascasarjana. 
  8. Seminggu kemudian tibalah pengumuman kelulusan, pengumuman online. Nomor peserta tes yang dipakai untuk cek pengumumannya, website-nya sama dengan laman pas kita ngisi pendaftaran tapi tab-nya yang 'pengumuman'. Yeee aku lulus pemirsah... 
  9. Setelah itu calon mahasiswa yang lulus diberi waktu kurang dari 2 minggu untuk melakukan registrasi ulang. Setelah pengumuman, ada surat LoA dan surat arahan registrasi ulang yang menginformasikan jadwal pembayaran sumbangan dan SPP. Bayarnya di teller BNI, Mandiri, BTN atau BPD DIY. Ini berat buat aku karena biayanya lumayan gede (menurut kemampuan ekonomi aku yang menengah). Hampir saja aku tak jadi kuliah guys. Thanks to my father a.k.a my life hero. UNY memberikan dua pilihan prodi namun diakhir tes kalian akan ditempatkan di salah satu prodi saja. FYI, Prodi Manajemen Pendidikan Non-reguler bayarnya agak lebih mahal sedikit dari jurusan yang lain. Wait, aku ngga milih jurusan MP kok. Hehe.
  10. Setelah pembayaran, waktunya buat KTM. Wuih, kalo udah punya KTM berasa sudah mahasiswa hehe. Pakai pakaian sopan, keruangan foto dikampus, cekreek jadi deh KTM ku πŸ‘© (Semua tata cara dan jadwal sudah diinformasikan di surat yang calon mahasiswa dapatkan setelah mendapat pengumuman LULUS).
  11. Terakhir, mengisi KRS online. Tapi tahap ini belum dilakukan karena jadwalnya akan disamakan dengan temen-temen mahasiswa yang lulus di gelombang 2 tahun 2019, which is nanti baru dimulai bulan Juli 2019. Setelah itu, ada masa orientasi dan perkuliahan akan dimulai September 2019 (-info dari pihak kampus). 
Digital Library UNY yang di basement. Peserta ada yang tes di lantai 2 dan 3 juga.
Doakan aku semoga aku tetep semangat kuliah, gak males ngerjain tugas dan selesai tesis tepat waktu ya. Amin ya rabbal alamin.

Semoga dari ceritaku ini ada yang tercerahkan dan terbantu bahkan jika bisa termotivasi.
Buat temen-temen yang mau mencoba di gelombang 2, tetap berlatih ya...
Semangat terus!

See you on my next post!πŸ’Ÿ

First Photo in Uni, tengs bet ya Buy. I heart you.


Senin, 11 Maret 2019

My Brithday Gift πŸ’–

Hi everyone

Alhamdulillah, per kemarin saya sudah berumur 30 tahun (berdasarkan perhitungan ulang tahun di Korea, hehehe..). Well, kenapa saya lebih suka mengganggap diri saya sudah umur 30 ? because I knew 30 is fun! The turning point or starting point for human to begin the new chapter of life. Kira-kira begitulah filosofi anak kemaren sore. Di umur segini memang sudah engga boleh main-main lagi. Who said that ? Malah disini serunya, kita memainkan permainan yang sama namun berbeda strategi. Di umur ini kita sudah cukup pengalaman dan sudah banyak 'bermain' pahit dan manisnya hidup. Ini bekal kita, di titik ini kita biasanya sudah menentukan mau jadi apa, passion kita dalam bidang apa dan bagaimana mau menghabiskan masa tua, being single or keep searching for love? Or do both. Pandangan mengenai sesuatu hal sudah bukan kotak lagi dan sudah mulai menarik diri dari hura-hura atau unfaedah things, kita sudah mulai mencintai 'me time', menata waktu istirahat dan mulai terbiasa dengan kepergian teman-teman yang kian waktu kian berkurang jumlahnya. Hal yang lumrah. Makin akrab dengan kesepian.

Sejujurrnya, dulu saya tidak suka ulang tahun, karena mengingatkan saya pada pertanyaan 
what I have done with my fucking life ? what are my achievments ? what things that I already have ? the life progress ? car? home? love ? marriage ? family ? it seems there is NONE. 
Setelah itu saya tidak menikmati perayaan ulang tahun. Serasa tidak ada perkembangan tahun ke tahun. It's hurt. 

Beruntungnya saya, ada momen yang membuat saya berpikir, mengapa saya penuh kebencian, ulang tahun tidak se-menyedih-kan itu. Pikiran saya membawa kepada kesimpulan: 
KEBAHAGIAAN ITU DICIPTAKAN DARI DIRI SENDIRI. BUKAN TERGANTUNG DARI ORANG LAIN. 
Awalnya engga gampang. Proses itu harus kita alami sendirian, kita lawan sampai ingin menyerah, namun kekuatan datang dari hal-hal terdekat kita, saudara, orangtua, teman-teman, cinta bahkan kisah orang lain yang kita tiba-tiba mendengarnya. Hal positif akan menghampiri jika kita mencarinya. Ketika kita care ke orang lain, dengan tulus, tiba-tiba kita juga mendapatkan perhatian yang sama dari orang lain. Well, at least it happened to me. I lost a lot, but I found love step by step. Then I keep those questions for its good side only.

Terlalu pagi buat bilang kalo saya ini bijaksana dan sudah menikmati hidup. TIDAK. But, I want to tell you one thing, ketika saya sudah tidak menggantungkan kebahagian saya pada orang, lalu mencoba menciptakan kebahagian saya sendiri which is loving myself more itu rasanya LEGA banget

Di tahun-tahun sebelumnya, rasanya diri ini ingin sekali dibuat bahagia, dengan ucapan, doa dan hadiah dari orang-orang terdekat. Ternyata perasaan ini adalah racun yang akan membuat hati sakit dan kecewa. Tahun ini, semua saya lepaskan, saya niatkan di ulang tahun ini, SAYA HARUS BAHAGIA dengan atau tanpa siapapun. I treated myself good, I did what I love, I ate what I like, I bought myself good stuffs, I sang, I danced, I wrote, I watched movies, I replied birthday texts from people who love me and said ameen to every doa they sent me gratefully, then I felt good. Ketika saya sudah bahagia, orang-orang sekitar saya menambah kebahagian itu. Mereka itu poin tambahan yang membuat hidup saya beberapa kali lipat menjadi lebih bahagia. Rasanya hati itu penuh dan terus penuh. 
I get what I deserve.
Semuanya masih proses ya, saya bukan orang bijak yang selalu berpikir positif. There are ups and downs, tinggal gimana saya pribadi mengendalikan emosi dan pikiran. You should try and I believe you are better than me, pals. Ajaibnya, di hari ulang tahun kemarin saya engga cengeng. Pure nangis karena terharu, I still have my mom, dad, sisters and loves from my life-circle which was very warmingπŸ’“ Alhamdulillah. Momentum yang indah sekali, jika mengingat teman-teman yang keluarganya tidak selengkap yang saya miliki.

Satu hari berlalu dengan lancar dan cepat sekali. 

Oia, disini saya juga mau menceritakan kejadian yang membuat saya tersadar pentingnya MENCINTAI sebelum dicintai. Jadi, hari ini saya pergi menonton CAPTAIN MARVEL (film ini keren banget buruan nonton sebelum Avengers : END GAME tayang!) Di perjalanan, saya pake Grab Car, driver-nya seumuran 55-tahunan kemungkinan, sedang mendengarkan cermah seorang ustad Adi who I dunno, mengenai pernikahan dan adab suami terhadap istri, saya tidak keberatan. Kemudian kami terlibat perbincangan tentang pernikahan, sampai pada saat bapak itu bilang, 
"orang-orang sekarang tidak paham artinya CINTA. Sehingga gampang bubar dan cerai." 
Saya mulai tertarik. 
Bapak tersebut melanjutkan pembicaraan, "menurut kamu, CINTA itu apa ?" tanyanya. 
Saya bingung, lalu saya menjawab berbekal pengalaman menonton film romantis, "memberi dan menerima....?" agak ragu jawaban saya akan sama dengan keyakinan beliau.
"Jadi, kalau kamu memberi kamu BERHARAP menerima ?" tanyanya lagi.
"Iya." Jawabku. Bingung.
"Jika kamu memberi, lalu tidak menerima yang sama dengan apa yang kamu berikan, kamu kecewa ?" lanjutnya.
".............. berpikir iya..." Ragu.
"ya begitulah, jika berharap dibalas. Jika tidak dapat balasan, kamu akan kecewa." 
Saya balik bertanya, "jadi, apa CINTA menurut Bapak?"
"Untuk saya, cinta berarti dua hal. Pertama, mencintai dengan hormat dan TANPA SYARAT. Kedua, Terus memberi tanpa berharap dibalas." beliau mantap dengan prinsipnya. Kemudian dia bertanya lagi, "Kamu, lebih memilih mencintai atau dicintai ?" 
"Dicintai" secara cewek kan yaa, berharap dicintai, disayangi sampe mati kan shaaay. Jawabku.
"Oke. Jadi ketika kamu dicintai, artinya kamu diberi, yang menunjukkan kamu adalah orang yang menerima pemberian. Ibarat kamu diberi (pengandaian cinta itu sendiri) uang, perhiasan, mobil, secara terus menerus lalu lama kelamaan apa yang kamu dapatkan menipis, bahkan habis, kamu berhenti merasa dicintai ?" tanyanya.
Saya tambah pusing. Saya diam. Lalu saya menjawab, "berarti lebih baik MENCINTAI ya pak..." sambil berbicara pada hati sendiri.
"menurut saya ya seperti itu. Syarat pertama : menghormati tanpa syarat. artinya seseorang yang kita cintai, kita hormati dia tanpa syarat. Jika seseorang itu sudah kita hormati dan dia menyia-nyiakan itu, artinya dia tidak pantas untuk kita hormati lagi. Move on. Namun jika orang itu, setelah kita hormati, dia juga berbuat baik kepada kita, lanjut ke bagian kedua yaitu : memberi tanpa mengharap balasan. Beri saja, tanpa mengharap. Lebih baik tangan diatas daripada tangan dibawah. Jika dia itu jodoh kita, dia akan membalas tanpa kita minta. Tapi sekali lagi ini pendapat saya ya.. kamu silahkan dengan pendapatmu, tidak perlu sama dengan saya."
Lalu percakapan itu selesai ketika sudah sampai tempat tujuan. Pada saat saya mau keluar mobil, bapak itu mengucapkan pesan yang saya sangat ingin mendengar itu dari semua orang, dan ingin mengganti semua pertanyaan sampah seperti "KAPAN NIKAH?" dengan pesan si driver yaitu "Mbak Risti, jangan lupa bahagia ya. "

Pintu mobil ditutup dan saya langsung bilang dalam hati, OKE PAK! 

Selama menunggu film saya kepikiran kejadian ini. Dengan kapasitas saya sebagai seorang amatir, saya coba menerjemahkan apa arti cinta menurut bapak driver grabcar tersebut. 
  • Menghormati tanpa syarat. Disini saya coba melebarkan artinya menghormati yang berarti menghargai dia sebagai individu yang utuh, yang memiliki cara pandang sendiri dan keinginan tentang hidup dan mimipinya. Memberinya jeda untuk dia dan dirinya, menghargai keputusan dan pemikirannya, memberi ruang untuknya untuk berkarya dan berprestasi, mempercayainya dengan segala kemampuannya. Tanpa syarat, artinya ketika dia sudah memberikan jawaban A terhadap suatu hal, baik setuju atau tidak, kita tidak coba memaksakan apa yang kita yakini.
  • Memberi tanpa berharap kembali. Beri kasih sayang, perhatian dan waktu untuk orang kita sayangi. Disini, seorang pecinta akan menjadi boss atas perasaannya sendiri. Dia tidak berharap dicintai karena tugasnya hanya mencintai. Disini itu tahap dewa banget cuy, saya engga tau bisa apa kagak. Whatsapp gak dibales aja nyesek. Tapi ya itu, namanya cinta terkadang engga ada logika

Cinta bisa berarti macam-macam, yang mana aja yang kamu percayai. Yang saya tau, I like this kinda conversation, deep talk with random people. Merasa sekali saya ini hanya remahan rangginang yang sedang mencari tempatnya di dunia yang padat ini. Mungkin cerita-cerita ini akan membentuk pribadi saya menjadi lebih berwarna dan pemikiran saya jadi lebih luas lagi. Bertambahlah lagi kado yang saya dapatkan, pupuk kebahagian.

Sudah dulu ya curhatnya.. 

Ketemu lagi di posting-an berikutnya.


LOVE πŸ’

This wasn't my bday gift. Kalian harus nonton film ini. Recommended!!

Jumat, 08 Maret 2019

Scaling Gigi di RSGM FKG UGM dan RSGM Bandung, which one is better ?

Hai, hows the holiday going ? 
Teruntuk teman-teman hinduku yang merayakan Hari Raya Nyepi, selamat ya, dan terima kasih untuk hari liburnya. Hehehe.

Di post kali ini, aku mau nyeritain pengalamanku scaling gigi, khususnya pengalaman di RSGM Prof. Soedomo FKG UGM. Dan disini aku mau mencoba mencari perbedaan perawatan di RSGM UGM dan di RSGM di Bandung, well cause I used to live in Bandung for a decade. 

Beberapa tahun ke belakang aku mulai membiasakan diri untuk scaling gigi atau membersihkan karang gigi, kenapa? karena punya gigi yang bersih itu nyaman banget, dan yang terpenting jauh dari sakit gigi. Lebih baik sakit hati, daripada sakit gigi.. uwowowo. Tahun pertama, aku membersihkan karang gigi 2x dalam 12 bulan. Tahun selanjutnya juga 2x. Tapi ditahun berikutnya hanya 1x dalam 1 tahun, karena gigi terasa masih bersih. Tahun 2019 ini, aku baru pindah ke Jogja, akhirnya aku browsing tempat scaling gigi disini, hasilnya banyak review dari artikel blogger lain yang pernah scaling di FKG UGM, jadi aku cuss deh ke RSGM FKG tersebut. 

RSGM Prof. Soedomo FKG UGM berada di Jl. Denta No. 1 Sekip Utara, Senowolo, Sleman, kalian bisa naik Transjogja dan haltenya engga jauh dari RSGM. Pertama agak bingung karena RSGM berada di antara lingkungan kampus, tapi tenang nanti bisa tanya bapak security arah RSGM-nya. Setelah masuk, disana ada resepsionis yang mengarahkan ke lantai 4 untuk scaling. Disini ada lift kok jadi jangan takut naik sampai lantai 4. Aku datang jam 2 siang, dan mereka masih menerima pendaftaran. Nah disini letak perbedaannya RSGM UGM dan RSGM di Bandung, jika di UGM masih diterima walaupun sudah lewat jam makan siang, di RS bandung hanya sampai jam 9 atau 10 pagi saja, pasiennya pun dibatasi, setauku yah, karena waktu itu aku dan temenku hampir telat daftar. Informasi jika ingin tambal gigi di RSGM Bandung (Jl. R. E. Martadinata) hanya ada 20 nomor antrian dalam sehari, jadi datanglah sebelum kehabisan nomor antrian, jika di RSGM UGM aku tidak menanyakannya. Oh ya, jika di RSGM Bandung, tindakan scaling engga bisa di cover BPJS kesehatan (tahun 2018), dan aku pikir juga berlalu di RSGM UGM yah, bodohnya aku lupa bertanya

Sampai di ruangan lantai 4, seperti biasa ada bagian administrasi, disana juga banyak calon-calon dokter yang sedang praktek. Ada jadwalnya, kalau tidak salah ingat, jika pasien ingin tindakan dari mahasiswa (aku lupa apa sebutannya) biayanya bisa lebih murah sekitar Rp. 75,000 sampai dengan Rp. 125,000 untuk tindakan pembersihan karang gigi, dan jika tindakan dilakukan oleh dokter langsung, biaya akan lebih mahal sekitar Rp. 125,000 sampai Rp. 200,000. Disini banyak mahasiswa berseliweran, sedang mengobrol ataupun mengerjakan tugas dan menangani pasien dengan nasihat ini itu khas dokter gigi. Aku belum pernah ditangani oleh calon dokter seperti ini, kurang yakin aja hehehe (maap adik-adik😁). Oke lanjut, setelah mengisi formulir identitas diri membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 10,000 aku menunggu dipanggil. Banyak juga pasien di siang menjelang sore ini. Disini pasien boleh pilih bersedia ditangani dokter siapa, asalkan sudah ada janji terlebih dahulu. Karena ngejer waktu, aku bersedia ditangani oleh siapa saja. 

Ruang tunggunya ada yang di dalam, berdekatan dengan ruang tindakan, ada juga yang diluar dekat dengan lorong RS. Atmosphernya dibilang suasana kampus, engga juga, dibilang suasana rumah sakit juga engga. Mungkin karena sudah siang jadi terasa sepi. Yang jelas, nyaman dan engga serem kaya rumah sakit kebanyakan, ada banyak mahasiswa juga jadi bisa cuci mata. Ha-ha-ha. Siap-siap bawa kipas juga, gerah. 

Hmmm, aku lupa berapa biaya pendaftaran di RSGM Bandung, kalau tidak salah sama juga sekitar Rp. 10,000. Perbedaanya, jika di RSGM Bandung, setelah mendaftar, pasien harus dicek berat badannya juga tekanan darahnya, lalu mengisi pernyataan panjang tentang identitas diri, wali pasien, riwayat penyakit dan alergi obat, setelah itu baru diperbolehkan ke ruangan tindakan untuk mengantri. Di RSGM UGM, tidak ada pemeriksaan seperti itu, langsung aja antri tindakan. 

Setelah sekitar satu jam menunggu, akhirnya nama aku dipanggil, namun waktu itu di map tertulis jenis kelaminku laki-laki, ada kesalahan, aku beri tahu assisten dokternya, dan mereka memperbaikinya. Ruangan tindakan kecil sekali, berbeda dengan ruangan di RSGM Bandung yang mungkin 2 sampai 3 kali lebih besar, lebih meyakinkan, hehe. Di ruangan itu ada 1 dokter yang memakai masker dan asistennya. Disini aku langsung di eksekusi, "rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr..." suara mesin panjang, kumur-kumur, dibersihkan lagi, kumur-kumur lagi, dan seterusnya sampai selesai. Disini hanya sekitar 7 menit tindakan, engga sampai 10 menit prosesnya! Cepet banget. Antara engga ada apa-apa di gigiku atau dokternya males aja, ha-ha. Seingetku, kalau tindakan di RSGM Bandung itu lumayan lama deh, minimal 10 menit, terus hasilnya cling kinclong berkilau bersih keset, memuaskan. Hasil scaling RSGM UGM ya biasa-biasa saja, keset lah lumayan. Disini aku nemuin perbedaan lagi, kalau kumur-kumur di RSGM Bandung, airnya itu dicampur semacam betadine gitu warnanya ya gitu, kuning butek, kalau di RSGM UGM airnya air biasa, bening atau mungkin dikasih obatnya bening kali yak. Nah, selesai tindakan, dokter di bandung biasa nge-review gigi pasiennya gimana, kondisinya dan apa dos and don'ts dari mereka. Mereka juga memperhatikan gigi pasiennya, mereka menghitung gigi atas ada berapa, gigi bawah juga, ada yang tanggal atau engga, bolongnya dimana aja, mereka informasikan itu ke kita dan juga meminta kita tambal gigi sebelum bolongnya makin parah. Terakhir dokter di Bandung bilang, bahwa gigiku ada yang harus ditambal, engga parah banget sih tapi sebaiknya ditambal. Pas aku tanya mengenai hal itu ke dokter UGM, dokternya bilang all is good. That's it! Itu juga karena aku yang nanya beliau tentang kondisi gigiku. Lalu dia bilang, gigiku yang ngilu banget itu jangan di sikat terlalu kenceng dibagian yang ngilu tadi. Syudah, tindakan selesai kurang dari 10 menit. (Disini kartu pasien aku hilang, aku lupa simpen dimeja dokternya. Ceroboh.)

Nah ini bagian yang aku paling benci. BAYAR. He-he-he. Pergi ke kasir, tempatnya dimana aku daftar tadi. Biaya scaling hari itu adalah Rp, 175,000 (Februari 2019). Lebih murah menurutku jika dibandingkan biaya scaling di RSGM Bandung sekitar Rp. 225,000 sampai Rp. 275,000 (belum dengan pendaftaran). Ada rupa ada harga, menurutku sih seperti itu.

Menurut pendapat pribadiku, dimana pun RSGM-nya yang terpenting alat-alatnya aman dan steril dan juga pelayanannya baik. Kedua RSGM itu cukup kok dan aku juga bakal dateng lagi tahun depan. Gimana menurut kalian?

Moon maap nih pictures -nya engga ada karena engga kepikiran banget buat ambil foto di rumah sakit, he-he. 

Well, begitulah pengalamanku, semoga bisa membantu mencerahkan siapa pun yang membutuhkan informasi ini. Jaga terus kesehatan gigi yah teman-teman, biar nanti udah tua tetep sehat.

Hope you guys have a good day. Bye.


Love πŸ’“

sumber


P.s : update pengalaman tahun 2022

Minggu, 03 Maret 2019

Mampir ke Perpusatakaan (Perpusnas & Grhatama Pustaka)

Perpustakaan itu sebenarnya tempat yang paling cocok untuk dikunjungi di waktu senggang. Disana kita bisa menemukan banyak buku. Mulai dari buku anak-anak, buku pelajaran, buku cerita, sampai karya ilmiah orang-orang hebat. Istimewanya, kita bisa baca buku-buku secara GRATIS. Gak perlu beli, cukup menjaga bukunya dengan baik. Namun, jarang sekali perpustakaan yang memiliki fasilitas yang baik dan lengkap. Pada umumnya perpustakaan dibiarkan seadanya, buku-buku yang jarang diperbarui, tidak jarang berdebu dan koleksinya tidak lengkap, menyedihkannya lagi jika buku-bukunya koyak dan lusuh. Jadi bikin males ke perpus. 

Ada ngga sih perpus yang nyaman, koleksinya banyak, ramah pengunjung, dan juga instagram-able buat nongkrong-nongkrong berfaedah sambil numpang WIFI-an gretong. Ha-ha-ha. Jawabannya ADA dong. 

Sobat missqueen-ku dimana pun berada, percayalah perpus adalah tempat untuk kita mau ngga mau pasti baca buku. Dipaksa untuk memilih buku walaupun hanya syarat untuk wifi gratisan. Bukunya diangkut, sampulnya dibaca sekilas, satu dua lembar dibaca dan sisanya hanya dicek jika ada gambarnya. Gak masalah, selama kamu ngga bikin ribut di dalam ruang baca. 

Nah kembali ke topik. Saya mau berbagi pengalaman, menurut saya ada dua perpustakaan yang nyaman sekali untuk dikunjungi. Pertama, Perpustakaan Nasional RI di Jakarta dan Grhatama Pustaka di kota Jogjakarta. So, shall we begin..

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Letaknya di Jakarta, sekitaran jalan Merdeka. Kalian bisa kunjungi Website Perpusnas disini. Waktu itu saya menggunakan KRL karena berniat hanya jalan-jalan saja, melihat kemegahan dan menikmati ramainya Jakarta Pusat. Saya turun di stasiun Gondangdia dan lanjut jalan kaki. Jaraknya sekitar 1,3 kilometer, sebenarnya lebih baik naik bajaj atau Gojek, tapi ah saya lebih suka jalan kaki, sambil nyasar ke kanan ke kiri, lebih asyik. Berjalan-jalan sendirian seperti anak hilang, bertanya pada security yang ramah di jalan merupakan hiburan tersendiri, mungkin begini rasanya menjadi penjelajah, tanpa beban. Setelah hampir dua puluh menit berjalan terpotong hujan yang tiba-tiba turun, sampailah di PERPUSNAS RI. Bangunan pertama yang kita lihat terlihat seperti rumah kuno. Setelah memasuki rumah tersebut, kita disajikan mini museum yang bercerita tentang sejarah aksara, sejarah kertas, sejarah pembuatan dari perpustakaan ini sendiri. Ruangannya tidak terlalu besar, tapi cukup keren sehingga banyak pengunjung yang berfoto disana. 

Ruang Aksara

Spot yang paling diminati pengunjung untuk berfoto

Lanjut, setelah 10 menit menghabiskan waktu menikmati ruangan demi ruangan di museum mini ini, saya lanjut ke menu utamanya, yep perpusnya. Gedungnya gileeee tinggi banget. Menurut informasi di gedung ini ada 27 lantai dan perpus ini adalah yang tertinggi di dunia. Ayo mana tepuk tangannya... πŸ‘ Saya bergumam dalam hati, 'wah dalam dua jam nggak mungkin bisa menjelajahi seluruh lantai dengan detail, jadi cari yang kira-kira bisa dikunjungi saja.' Sehubungan dengan waktu saya berkunjung adalah hari Jumat, alias almost weekend jadi saya pikir perpus pada jam menjelang solat Jumat dalam situasi tenang cenderung sepi. Setelah sampai di lobby yang tidak kalah besarnya dari mini museum, saya jalan-jalan kecil melihat-lihat buku yang berisikan sejarah dari presiden-presiden Indonesia mulai dari Soekarno sampai dengan Joko Widodo. Semuanya tersusun rapi di etalase dan kotak kaca yang ditutup sehingga tidak bisa dibaca. Sebagian hanya pajangan saja.  Jalan-jalan kecil di lobby saja butuh 10 sampai 15 menit, disana ada sofa dan tempat duduk yang nyaman untuk menunggu atau sekadar mengobrol. Setelah menitipkan tas dan bawaan di loker, maka mulailah saya naik lift keatas dan kebawah, iseng keluar masuk ruangan dan melihat-lihat koleksi yang ada. Ingin rasanya membaca 1 buku disana, namun waktu tidak cukup karena saya ingin cepat pulang dan ogah terjebak dalam KRL yang sumpek dan berjejalan manusia, ditambah ini jumat, mengingatnya saja saya sudah ingin pulang. 

selamat datang di Perpusnas RI

Lobby, Presidan dan Wakilnya, RI (yang pertama)

Ada 24 lantai yang disiapkan untuk pengunjung, yang saya ingat sekali di lantai 4 ada kantin dan lantai 6 ada musola, sisanya ruang pameran, ruang koleksi umum, visual dan audio, ruangan untuk kantor, ruangan anak, ruangan koleksi peta dan foto, dan banyak lainnya. 

Sumber : Kumparan
Setelah berkeliling sekitar satu jam, melihat orang lalu lalang dan anak usia SMP dan SMA berkeliaran di dalam gedung, saya memutuskan makan siang di kantin perpus. Menunya banyak, ada nasi pecel, nasi lauk, bakso, mie ayam, nasi padang, pempek, dan lain lain. Harganya juga masuk akal, tidak membuat kantong bolong. Saya membeli mie ayam seharga sepuluh ribu dan air mineral seharga tiga ribu dan membayar di kasir lalu bonnya dikembalikan ke counter makanan tempat memesan sebelumnya dan mie ayam siap diantar ke meja. Kantinnya bersih, ramai dan kalau mendapat sudut di dekat jendela, kalian bisa menikmati Jakarta dan Monas dari dalam kantin. Disini saya bergabung dengan ibu yang sedang makan sendiri, dikarenakan tidak ada bangku kosong yang tersedia. Ibu itu mempersilakan saya duduk. Dan kami diam dalam pikiran masing-masing. Mienya enak dan yang paling penting mengenyangkan. Setelah itu saya solat duhur di musola perpus, nyaman dan bersih, mukenanya juga bersih namun masih sedikit. Sebenarnya saya bawa mukena tapi karena harus kembali ke lobby dari lantai 4 jadi saya pakai mukena yang disediakan saja dan mengantri sebentar. Setelah solat, lalu saya menjelajahi lagi lantai-lantai yang lain. 

kantin

Disini setiap lantai ada penjaganya seperti security. Mereka bisa membantu anda menemukan koleksi dan memakai fasilitas ruangan. Dan jika anda membawa minuman, anda wajib menitipkan minuman tersebut di meja penitipan botol. Hanya buku, alat tulis atau laptop yang diijinkan masuk ke dalam. Oh ya, pihak perpus juga menyediakan tas untuk laptop anda dan bisa dipinjam di tempat pengambilan kunci loker. Saya hanya membawa pulpen dan buku sehingga tidak diberi tas untuk membawa alat tulis.
Suasana sepi sehingga sangat nyaman sekali untuk membaca di setiap sudut perpus. Banyak lukisan yang dipajang di dinding perpus. Di lokasi pameran ada koleksi buku dan hasil kesenian yang dipajang. Ruangan dengan lokasi paling nyaman untuk saya ada di lantai 16, tempat foto, lukisa dan peta. Disini tinggi dan sepi. Cocok untuk menulis, ditambah foto dan lukisan yang di pajang sangat representatif, foto-foto ini tau bagaimana keadaan di bangsa ini. Duduk disini untuk memandangi Jakarta dari bangunan setinggi ini, menghadap Monas dan menunggu hujan reda.

Pajangan di koridor Pameran
lukisan di koridor

ruang koleksi foto

I was here

ruang koleksi foto

Ingin sekali menghabiskan waktu berjam-jam di tempat ini, namun waktu sudah menunjukkan saatnya pulang. Selepas ashar saya pulang, dengan rute yang berbeda, tapi masih sama berjalan kaki. Saya pulang dengan niat akan kembali dan menjadi anggota perpus. FYI, perpus juga melayani akses online, kalian bisa mendaftar untuk menjadi anggota, silahkan di cek di website perpusnas. Saya belum pernah mendaftar, namun suatu hari saya harus mendaftar menjadi anggota dan itu artinya saya akan kembali lagi mengunjungi perpus tertinggi di dunia, dan itu di Indonesia. Pemirsaa, mana tepuk tangannya... πŸ‘

Ini adalah perpus terbaik, jadi jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjunginya. Jangan seperti saya yang hanya keluar masuk ruangan, semoga anda bisa menikmati koleksi yang disediakan pihak perpus. Selamat berburu buku dan membunuh waktu.

Selanjutnya, Perpustakaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Grhatama Pustaka. Lokasinya di jalan Janti tidak jauh dari gedung JEC. Informasi lebih lanjut mengenai perpus ini bisa didapatkan disini. Saya sudah beberapa kali berkunjung ke perpus ini. Disini, pihak perpus menyediakan meja lipat, beanbag, wifi, ruang terbuka untuk diskusi, taman untuk anak-anak, kantin, musola, dan gazebo, gimana engga istimewa tho? Banyak mahasiswa yang datang untuk mengerjakan tugas atau hanya download  mumpung gratis internetan, termasuk saya πŸ‘€ 

Sepengalaman saya, koleksi disini boleh dibilang cukup layak dan banyak referensi terbukti dengan banyaknya pengunjung yang datang, fasilitas komputer untuk mencari buku pun disediakan, meski antri sekali karena pengunjungnya lumayan banyak. Ruangan terpadat adalah ruangan koleksi umum. Disini muda mudi bertumpah ruah, AC nya kadang tidak terasa atau kadang tercium bau kaos kaki. Wajar, namanya fasilitas umum, tapi tolong kalau bisa pengharum ruangannya disemprot saja kalau udaranya sudah mengandung aroma asem kaos kaki. Hihihi. But it doesn't matter that much. Just a bit. Tenaaang. Gak setiap hari bau kok, mungkin pas saya dateng aja. Kemungkinan kaki saya yang bau.

Saya biasa menggunakan Gojek untuk datang ke perpus, setelah sampai area depan perpus, saya menukar kartu identitas dengan kunci loker, lalu mengisi buku tamu di komputer dekat resepsionis. Setelah itu masuk ke ruang loker dan mengambil laptop, alat tulis, dan air minum. 

Perbedaannya grhatama dan perpusnas, dari segi bangunan jauh lebih kecil hanya 3 lantai namun ruang terbuka ditengah bangunan lebih adem jika hujan. Jika di perpusnas pengunjung diberi tas untuk membawa laptop, sepertinya di grhatama tidak ada atau saya yang tidak tau. Masuk ruangan perpus dilarang menggunakan sepatu atau sandal, jadi anda harus menyimpannya dalam tas yang disediakan diluar, lalu membawa sepatu anda kedalam ruangan, pantes baunya kadang anyep. hehehe. Selain itu, di grhatama pengunjung diijinkan membawa minum, asal jangan membawa minuman keras boss. Tidak diperbolehkan membawa makanan tapi kadang saya bawa roti, laper lur, asalkan ga berisik dan berceceran aja, sama jangan ketauan. sssttttt......
Bosen di dalam ruangan, pengunjung bisa nongkrong cantik di selasar dan teras yang disediakan perpus tentu saja boleh internetan tapi jangan bawa bukunya keluar, karena nanti sensornya bunyi. Jadi boleh bawa buku asalkan sudah dipinjam lebih dulu. Boleh pinjam jika sudah jadi anggota perpus. Bagaimana caranya jadi anggota perpus? Tanya mbak aja ya, saya belum jadi anggota karena saat ini bukan penduduk Jogja. 

Bangunannya kece fasilitasnya oke. Boleh dateng deh mbak masnya ke Grhatama, kalau lapar bisa jajan di kantin, dengan harga yang affordable khas Jogja. Kantinnya kecil sekali, jadi mesti antri. Kalau tidak mau dikantin, banyak warung makanan sekitar perpus, no problemo. Aksesnya juga bisa menggunakan trans jogja, cuma tiga ribu lima ratus saja, untuk rutenya tanyakan pada penjaga halte trans jogja. 

Hmm apalagi yaa.. Di belakang Grhatama akan dibuka gedung Arsip DIY (cmiiw), mungkin sekitar bulan Maret atau April ini sudah bisa dikunjungi. I don't know yet what its going to be but I think the building is pretty cool, so I plan to visit it and I'll tell you guys later, okay?

didepannya ada bukit-bukit kecil cocok buat foto dan lari-larian kalo ujan berasa di film india
koleksi buku di Grhatama Pustaka

Ruang Koleksi Umum Lt. 2

Silahkan mba, mas, bukunya dipilih..

Selain beanbag ada juga meja bundar untuk dipakai bersama-sama

Cerita anak gawl

Good words. πŸ’—


Well, begitu sharing pengalaman dari saya. Foto-fotonya nanti saya update ya guys, maklum langsung sat set bat bet ke ruang baca. Barangkali ada yang mau menambahkan bisa tinggalkan komentar kalian. Saya percaya masyarakat kita suka membaca, namun hanya kurang fasilitas yang nyaman dan buku-buku yang menarik. Disini, saya membagikan informasi yang saya semogakan akan bermanfaat untuk kalian semua. Jadi jangan ragu-ragu untuk tamasya ke perpus. Gratis dan berfaedah lho..

See you soon on my next post! 

Love.