Sabtu, 12 Juli 2014

Bis kota

Duduk dibangku kedua sisi kiri dekat jendela. Berdecit suara mesin. Kaca, kursi dan semua isi bis bergetar. Kendaraan ini sudah tua. Dipaksakan berjalan dengan segenap onderdil "baru" yg dipasangkan. Kursi dan atap yg rapuh. Dikala panas, bis ini seperti oven. Dikala hujan, di dalam bis juga hujan. 
Bis tua kita sedang berjalan, menyusuri jalanan padat merayap. Kepulan asap hitam mengepul dari badan belakang bis. Supir dan kenek bis tak acuh. Melumrahkan. 
Pengamen datang satu persatu. Tak putus meneriakan lagu mars dengan versi yang berbeda. 
Penumpang dari kelas atas dan bawah duduk / berdiri. Tak ada yang di istimewakan. Pantat siapa cepat, dia mendapat tempat. 
Bis kami melaju di di derasnya hujan. Semua kebasahan karna atap yg bolong tak mampu membendung air hujan.
Melawan derasnya arus air banjir yang datang.
Bis kami berjuang siang malam, mengantar penumpang kepada tujuan.
Bis kami sayang, bis kami malang.


Akan kah kau menarik perhatian pemerintah untuk meremajakan di usia mu yang tua ini. 

Semoga. 

0 komentar:

Posting Komentar