Minggu, 24 Desember 2017

Senja

Senja

Elok jingganya teduh
Keindahan sebelum kegelapan menjelang
Rembulan bintang mengintip dari jauh
Diam-diam sekantong rindu datang

Rindu pada yang terlupakan
Mengenang kebahagiaan
Rasanya baru kemarin
Tapi sudah 8 tahun berlalu tanpa perubahan

Jika di hati ada ukuran menampung kesabaran
Maka hati ini sudah meledak
Menanggung keresahan dan kebimbangan
Menangisi apa yang terlewatkan

Sekarang bukan saatnya lagi untuk belajar
Sudah terlambat untuk saling berargumen
Sudah habis kata-kata terpental yang tak sempat terucapkan
Sudah tak ada rayu dan canda, hambar semata

Kubuang sekantong rindu itu
Berharap sore membawa kelegaan
Melalui deretan panjang burung gereja yang berterbangan
Ku titipkan pada Tuhan
Hati yang sudah rusak karena ledakan..

2 komentar:

Maschun Sofwan mengatakan...

wah keren juga puisinya, saya sangat menggemari namanya senja alias pecandu senja

Eii mengatakan...

Hai Maschun, Thanks for visit my blog. So happy to know you.
Senja itu, seperti kepergian. Tapi kepergian yang indah. I like it too.

Posting Komentar