Senin, 08 Agustus 2022

penonton

kebanyakan konsumsi berita sosmed bikin gue tau masalah pribadi orang lain bukan dari orangnya langsung. netizen sharing personal opinion regard to someone else's problem itu kayak udah 'wajar'. dipikir-pikir udah kayak gibah massal. 

dari yang sama sekali engga kenal sosok yg digibahin sampe tau cerita masa kecil doi kebongkar semua riwayat hidupnya sekeluarga. 

sharing pengalaman juga kerap gue baca. opini tentang cowo ke cewe, vice versa. kisah cinta yang kandas, trauma keluarga, kekerasan fisik dan mental, semua campur baur.

dan semua gue baca.

satu dua tweet kadang gue like atau retweet. jujur sangat ingin membagikan opini juga, kadang sudah berbentuk kalimat rapi dan siap di post, tinggal satu sentuhan dan pendapatku terjun bebas memperbanyak penonton yang akan mengetahui masalah orang lain tersebut dalam skala yang lebih luas lagi.

sebisa mungkin ku tahan untuk tidak mempublikasikan itu semua. setidaknya tanpa data yang valid dan sumber yang terpercaya tulisanku tidak layak tayang. opini pribadi yang sudah terketik rapi itu tersimpan di file draft atau langsung dihapus saja, lega setelah menulis saja sudah cukup.

terkadang terlalu lantang mengemukakan opini tanpa diminta atau bukan kapasitas sebagai komentator membawa sebuah berita besar mendapatkan tempat yang bukan seharusnya.

menjadikan sebuah masalah tidak terselsaikan.

merugikan banyak orang.

menghabiskan pahala.

0 komentar:

Posting Komentar