Senin, 23 Januari 2012

Sekilas cerita di jalan Braga..

Pasti kalo lewat jalan ini selalu rame.. Banyak yg lalu lalang, belanja, dan yang eksis foto-foto juga banyaaak. Bukan karena bangunan yang bagus, tapi lebih karena keunikan bangunan tua yang bernilai seni tinggi, bersejarah dan agak sedikit mistis.. (kalo yang ini sih menurut pendapat masing-masing).


Hmm.. tapi jalan yang udah dibangun dari tahun 1930-an ini memang punya karisma tersendiri. Jalannya sempit, dan terbuat bukan dari aspal, melainkan dari andesit. Di sisi kanan kiri jalan terdapat bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda. Sejarahnya di jalan ini dulunya merupakan komplek pertokoan oang-orang indo-Belanda. Dan sekarang pun bentuknya kurang lebih masih komplek pertokoan dan salah satu pusat keramaian, ada restaurant, galeri lukisan, tempat makan, tempat billiard, karoke dangdut, minimarket bahkan Mall. Gak heran kalo jala ini selalu rame dan macet. Bersabar yah buat yang lewat jalan ini ;)

Mobil-mobil mewah berjejer, berdiri gagah di tepi jalan. Jika weekend dan hari libur tiba, gak sedikit mobil plat luar daerah yang datang berkunjung. Ini bukti pamor jalan Braga masih kuat loh..  Para turis asing pun terlihat menikmati keramaian jalan ini, dengan membidik sisi-sisi jalan Braga ataupun melihat-lihat lukisan yang dipamerkan di emperan jalannya.


Sayang seribu sayang, jalan ini sudah mulai rusak. Permukaan jalan yang mulai tidak rata, macet, kotor, dan yang paling mencolok mata adalah banyaknya pengemis dan tuna wisma yang membaur dengan kehidupan mewah yang ditawarkan oleh jalan ini.


Mereka tidur di selasar-selasar jalan, minum dan makan di tengah-tengan lalu lalang, dan mengais-ngais sampah di sudut-sudut gedung. Miris rasanya. Ketika orang lain sibuk memikirkan liburan, bersenang-senang, dan cara menghabiskan uang, pada saat yang sama kita bisa melihat gelandangan yang memakan nasi bungkus  ala kadar nya. Anak-anak yang berbaju lusuh dengan muka kumal, rasanya tidak ingin melanjutkan liburan..

Di komplek pertokoan yang menawarkan sejuta kenikmatan, tersisip derita anak manusia yang tergilas jaman.. 
Braga oh braga..



0 komentar:

Posting Komentar